Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Komunikator Terbaik Tanpa Lampung, Eta Terangkanlah...
Lampungpro.co, 12-Sep-2017

Amiruddin Sormin 1898

Share

Saat menerima kiriman daftar Komunikator Terbaik 2017 yang diumumkan Jumat (8/9/2017), saya berharap ada nama Lampung, entah di kategori apapun. Soalnya, dalam hal lomba dan kontes Lampung ini selalu nyangkut. Tapi ternyata tidak.

Bukankah para pemimpin di Lampung ini ramah-ramah. Ups, saya lupa ini levelnya nasional. Boleh jadi, para pemimpin di daerah lain sekarang jauh lebih ramah. Mereka yang terpilih adalam sosok pemimpin yang paling banyak mendapat pemberitaan positif di 13 media cetak nasional arus utama. Mereka juga memiliki passion berkomunikasi yang tinggi di tengah publik atau masyarakat yang dipimpinnya.

Tapi sebagai orang Sumatera, saya masih bisa tersenyum. Ternyata ada beberapa nama pemimpin di Sumatera yang terpilih. Antara lain, Bupati Bangka Tarmizi Saat, Bupati Belitung Sahani Saleh, CEO/President Director Sriwijaya Air Group, Chandra Lie, dan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.

Tersenyum karena dua bupati itu bisa sejajar dengan bupati yang selama ini 'media darling' yaki Abdullah Azwar Anas (Banyuwangi) dan Dedi Mulyadi (Purwakarta). Lalu, pikiran liar saya berkesimpulan kalau Bupati Bangka dan Bupati Belitung bisa, tentu para kepala daerah di Lampung juga bisa.

Menyimak nama-nama yang terpilih memang linier dengan prestasi yang mereka toreh. Tengolah di jajaran CEO BUMD, misalnya, yang terpilih adalah Dirut Bank BJB, Bank Sumatera Utara, Bank Jateng, Bank Jatim, Bank Sumsel Babel, dan Bank Kaltim. Tak ada nama Dirut Bank Lampung di situ. Itu bukan tanpa sebab, karena siapa pun tahu kinerja Bank Lampung paling anjlok dalam tiga tahun terakhir.

Zaman memang berubah, pemimpin sekarang bukan lagi komandan sekumpulan birokrat. Mereka yang terpilih, telah bermetamorfosis menjadi marketer. Dan, salah satu unsur terpenting marketing adalah kemampuan berkomunikasi dan cepat merespons informasi.

Saya yakin jika terpilih jadi pemimpin, sebenarnya dia adalah komunikator. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa memengaruhi banyak orang. Masalahnya, tak semua konsisten menggalang komunikasi. Hanya aktif bahkan superaktif menjelang dan saat kampanye. Setelah itu, hilang bak ditelan bumi.

Saluran komunikasi juga berubah total. Jangan bayangkan, bisa ngetop hanya lewat media mainstream. Ada media sosial yang lebih dahsyat jika dikelola dengan baik. Pakailah seluruh saluran untuk berdialog real time. Bisa lewat Facebook, Twitter, Instagram, atau Whattsap.

Juallah ide, gagasan, dan strategi membangun daerah melalui berbagai saluran media itu. Jangan menghilang usai terpilih. Jangan kalah dengan pengunduh sebait lagi plesetan 'Eta Terangkanlah' yang lebih 4 juta kali ditonton dan gratis...

Tabik puunnnn.....

 


Amiruddin Sormin

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved