Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Penyangga Kopi Nasional, Lampung Prioritas Peremajaan Tanaman
Lampungpro.co, 01-Oct-2017

Amiruddin Sormin 1162

Share

TALANGPADANG (Lampungpro.com): Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan kabupaten sentra penghasil kopi robusta Lampung sepakat meremajakan tanaman kopi yang kini rata-rata berusia di atas 30 tahun. Produktivitas kopi Lampung tidak boleh terganggu karena menyangga 72% kopi robusta nasional.

Produksi kopi Indonesia baik robusta maupun arabica mencapai 639 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu Lampung memasuk 110.122 ton kopi robusta per tahun.

"Produksi kopi Lampung tidak boleh terganggu, karena kontribusinya sangat tinggi yakni memasok 72% kopi robusta nasional. Permintaan kopi robusta masih tinggi, namun tanaman yang ada harus diremajakan agar produktivitasnya terus meningkat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian, Willem Petrus Riwu, pada peringatan Hari Kopi Internasional, di Kebun PT Nestle, Dusun Panginyongan, Pekon Negeri Agung, Kecamatan Talangpadang, Tanggamus, Sabtu (30/9/2017).

Dukungan terhadap peremajaan kopi robusta Lampung juga disampaikan Direktur Perbenihan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, H. Muhammad Anas. Menurut Anas, pemerintah menjadikan 2017 sebagai tahun benih. Untuk itu, pada Perubahan APBN 2017, pemerintah menggelontorkan 3 juta bibit kopi ke 15 sentra kopi, termasuk Lampung.

"Tahun depan kita bagikan 9 juta bibit kopi unggul. Lampung menjadi prioritas agar segera meremajakan kopi dan menjamin pasokan kebutuhan bahan baku kopi nasional. Kami mengapresiasi tingginya semangat Pemerintah Provinsi Lampung bersama kabupaten sentra kopi dalam meremajakan kopi ini, sehingga kami memprioritaskan Lampung pada tahun ini dan tahun depan," kata Muhammad Anas.

Pada rangkaian peringatan Hari Kopi Internasional itu, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Adeham, mengatakan langkah peremajaan itu sejalan dengan tema peringatan yakni 'Kopi untuk kesejahteraan rakyat'. Tahun ini, Pemprov Lampung mempromosikan fine robusta sebagai produk unggulan karena harganya lebih mahal dan menguntungkan petani.

Untuk itu, Pemprov sangat mengapresiasi dukungan dan keterlibatan perusahaan swasta seperti PT Nestle Indonesia dalam mengedukasi petani sehingga mampu menghasilkan fine robusta. Atas dukungan itu, Pemprov Lampung menganugerahkan penghargaan atas komitmen mendukung pengembangan perkopian yang berkelanjutan. Penghargaan berbentuk plakat itu disampaikan Adeham atas nama Gubernur Lampung kepada Direktur Legal and Corporate Affairs PT Nestle Indonesia, Debora Tjandrakusuma.

Peningkatan produktivitas dan kualitas kopi, menurut Debora, merupakan komitmen yang dibangun sejak Nestle beroperasi di Lampung. Sejak 1994, Nestle menggulirkan program pembinaan yang hingga kini melibatkan 20 ribu petani bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung dan Puslitkoka, Jember, Jawa Timur. "Seluruh petani tersebut meraih validasi 4C yakni common code for coffee community yang membuat kopi Lampung berstandar internasional," kata Debora.

Validasi 4C, kata Debora, merupakan mencakup pertaanian kopi berkelanjutan. "Model kerja sama ini berhasil membantu petani kopi meningkatkan produktivitas dan kualitas. Kemudian, petani mendapat akses pasar dan dukungan perbankan untuk meningkatkan kesejahteraan. Pada saat yang bersamaan, kami mendapat jaminan pasokan biji kopi berkualitas," kata Debora.

Langkah ini, kata Debora, sejalan dengan program Pemprov Lampung yang ingin kopi mampu mensejahterakan petani. "Provinsi Lampung sangat berpotensi tinggi untuk menjadi pengeskpor kopi terbesar di Indonesia. Namun harus dibarengi peremajaan tanaman kopi," kata Debora. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1311


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved