Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pesona Seba Baduy Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Lebak
Lampungpro.co, 30-Apr-2017

1586

Share

LEBAK (Lampungpro.com)-Kantor Bupati Lebak, Banten Jumat (28/4/2017) di datangi oleh ribuan warga Baduy baik dalam maupun luar. Kedatangan orang kenekes ini bukan mau berdemo, namun menghadiri tradisi pesona Seba Baduy dengan sebelumnya mereka berjalan kaki memadati jala-jalan utama di Kabupaten Lebak, Banten sambil membawa aneka hasil bumi yang dipersembahkan kepada kepala daerah.�

"Kegiatan Seba dimulai pada Jumat (28/4) sampai Minggu (30) April 2017. Acara dimulai dari Kantor Kecamatan Leuwidamar di Kabupaten Lebak sampai Museum Negeri Provinsi Banten di Kota Serang," kata Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya di Rangkas Bitung, Lebak, Banten.

Warga Baduy luar dan dalam melakukan jalan kaki dari kampung mereka sambil membawa aneka hasil bumi yang dipersembahkan kepada kepala daerah. Pada pukul 16.00 WIB rombongan masyarakat Baduy memasuki kota Rangkasbitung, melewati jalan-jalan kota yang dihiasi branding Pesona Indonesia.

Ini Tradisi tahunan milik adat yang berasal dari daerah Selatan di Kabupaten Lebak. Tahun ini tergolong Seba Gede (besar), diikuti lebih dari 2.000 lebih orang masyarakat suku Baduy baik dari Baduy Dalam maupun Luar.�"Selamat dan sukses," jelas Arief Yahya Menpar.

Perayaan Seba sampai sekarang masih dipertahankan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy. Perayaan Seba tersebut merupakan bentuk silatuhrahmi masyarakat Baduy dengan kepala daerah yakni Bupati dan Gubernur sebagai "Bapak Gede" atau kepala pemerintah daerah.

Menurut Bupati Octavia, Seba Baduy dilakukan setelah warga Baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Ritual Kawalu berlangsung selama tiga bulan dan pada kurun waktu tersebut kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan.

Ia menjelaskan, Seba Baduy merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Seba ini merupakan budaya yang sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.

"Pesan moral yang disampaikan dari masyarakat baduy yakni menitipkan pesan kepada pemerintah untuk menjaga kelestarian alam, hutan dan lingkungan. Tentunya ini juga merupakan pesan moral untuk kita sebagai masyarakat Banten agar tetap menjaga kelestarian alam supaya terhindar dari bencana," kata Bupati Octavia.

1 2

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

4143


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved