Ada rumus baru yang disampaikan Arief Yahya, terkait dengan digital lifestyle yang merebak seperti "makhluk angkasa luar" itu. "Yakni filosofi service excellent. Kalau tidak diimbangi dengan itu, juga tidak akan sustainable," kata dia.
Menpar RI dan Sekjen UNWTO setuju jika penggunaan teknologi Digital sudah tak terelakkan lagi. Pariwisata sebagai bagian dari Service Industry pun juga wajib mempunyai filosofi "Cheaper Easier Faster". Digital teknologi dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Point ketiga, soal Visa Fasilitation, yang menaikkan jumlah wisman tahun 2016, sebesar 20 persen. Menpar Arief melaporkan dari 169 negara visa free itu akan dikurangi 49 negara, yakni mereka yang jumlah wismannya di bawah 100 orang. "Mereka akan diubah statusnya menjadi Vosa on Arrival," katanya.
Di point ini, Sekjen UNWTO Taleb Rifai menyarankan pola Electronic Visa. "Yang menjadi problem bukan biaya visa USD 20 sampai USD 30. Tetapi orang harus datang ke Embassy, harus menunggu lama, harus mengisi aplikasi, wawancara dan lama tidak ada kepastian. Ini bisa diselesaikan dengan cara e-visa," ujarnya.
Satu tema lagi, yang belum sempat di up date ke UNWTO, yakni air connectivity. Satu dari tiga prioritas kerja Kemenpar. Kini Menpar Arief sedang gencar roadshow ke Airlines, Airports dan Authority (Airnav dan Kemenhub). "Intinya, kami undang semua airlines terbang direct flight ke Wonderful Indonesia," katanya.
Berikan Komentar
Olahraga
507
Humaniora
757
140
05-Jul-2025
191
05-Jul-2025
320
05-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia