Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Seruput Kopi Robusta Khas Lampung, Ini 5 Merek Kopi Legendaris yang Wajib Dicoba Wisatawan
Lampungpro.co, 05-Jul-2025

Amiruddin Sormin 5937

Share

Ilustrasi kopi legendaris Lampung yang wajib dicoba para wisatawan saat berkunjung ke Bumi Ruwa Jurai. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co)::Tak lengkap rasanya mengunjungi Lampung tanpa mencicipi kopi robusta khas Bumi Ruwa Jurai. Provinsi penghasil kopi terbesar kedua di Indonesia ini tak hanya kaya akan perkebunan kopi rakyat.

Tetapi juga melahirkan merek-merek legendaris yang telah mengakar kuat dalam sejarah dan lidah masyarakat. Berikut lima merek kopi khas Lampung yang masih bertahan puluhan tahun dan wajib jadi oleh-oleh wisatawan.

1. Kopi Sinar Baru Cap Bola Dunia – Ikon Kopi Bubuk Lampung Sejak 1907

Didirikan pertama kali oleh Njit Sin Hoo pada tahun 1907, merek ini kemudian dikenal luas sebagai Sinar Baru Cap Bola Dunia sejak tahun 1950. Kopi ini menjadi pelopor industri kopi bubuk di Lampung. Bubuk kopinya halus, aromanya tajam, dan rasanya pahit nikmat khas robusta Tanggamus. Kini, kopi ini tersedia dalam berbagai kemasan, mulai dari kertas klasik hingga kaleng dan sachet modern. (Dapat ditemukan di pusat oleh-oleh, pasar tradisional, hingga ritel modern se-Lampung)

2. Kopi Cap Jempol – Cita Rasa Rakyat Sejak 1980-an

Mulai diracik sejak 1980-an dari home industry di Bandar Lampung, Kopi Cap Jempol memiliki rasa kuat, aroma harum, dan kemasan yang sangat merakyat. Popularitasnya melejit di kalangan pekerja dan masyarakat umum karena harga terjangkau dan rasanya “nyantol” di lidah. Tersedia dalam ukuran kecil hingga besar. (Bisa dibeli di pasar tradisional atau warung-warung kopi di Lampung Tengah, Pringsewu, hingga Way Kanan)?

3. Kopi Cap Kuda – Kesegaran Kopi Kuno dari Metro

Dirintis oleh keluarga Tionghoa sejak 1970-an, Kopi Cap Kuda dikenal luas di wilayah Metro dan sekitarnya. Menggunakan biji arabika lokal, proses sangrai masih manual dengan cita rasa tajam dan kesan klasik. Kemasan kertas cokelat dengan stempel biru menjadi ciri khas tersendiri. (Umumnya dijual di warung kopi tradisional dan toko-toko lawas di Metro).

4. Kopi Cap Pesagi – Kekayaan Aroma dari Kaki Gunung

Berbasis di wilayah Liwa, Lampung Barat, Kopi Cap Pesagi mulai dikenal sejak 1990-an. Dinamai dari Gunung Pesagi, simbol kejayaan Lampung Barat, kopi ini menggunakan robusta dari dataran tinggi yang sejuk. Rasa earthy dan aroma sangrai kayunya kuat. Dikemas sederhana, tapi kerap jadi buruan wisatawan yang ke Krui atau Danau Ranau. (Tersedia di kios oleh-oleh di Liwa, Fajar Bulan, dan Bukit Kemuning).

5. Kopi Klangenan – Rasa Ketagihan Khas Pringsewu

Nama "Klangenan" dalam bahasa Jawa berarti "yang dikangeni" atau sesuatu yang membuat rindu. Didirikan pada tahun 2000 oleh Anto dari Pringsewu, kopi ini cepat merebut pasar lokal. Cita rasanya ringan, cocok untuk penikmat pemula, dan cocok juga sebagai oleh-oleh karena tersedia dalam kemasan praktis dan modern. (Bisa ditemukan di sentra oleh-oleh Pringsewu dan toko daring

Wisata Kopi di Lampung: dari Kebun hingga Cangkir

Tak hanya kopi bubuk, kini banyak kafe kopi lokal Lampung yang menyajikan varian seduh manual seperti V60, French Press, dan Cold Brew berbahan dasar biji kopi dari Tanggamus, Sumber Jaya, hingga Way Tenong. Wisatawan dapat mencoba kopi langsung dari sumbernya, bahkan mengikuti tur kebun kopi di Lampung Barat dan Tanggamus saat panen raya.

Lampung bukan hanya surga bagi penyuka pantai dan pegunungan, tapi juga bagi penikmat kopi sejati. Di balik secangkir kopi robusta khas Lampung, tersimpan sejarah, perjuangan, dan kekayaan budaya yang patut dihargai. Jangan lupa bawa pulang minimal satu bungkus dari kopi legendaris ini sebagai oleh-oleh, sebagai penanda bahwa Anda pernah menyesap cita rasa khas Lampung. (***)

Editor: Amiruddin Sormin

Laporan: Tim Redaksi Lampungpro.co

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved