BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian RI, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah perusahaan tepung tapioka dan meminta mutu ubi kayu milik petani di Lampung bisa terus dijaga agar sesuai standar.
Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Kurniawan Affandi mengatakan, pihaknya datang ke Lampung selama tiga hari untuk melihat langsung bagaimana tata kelola industri ubi kayu berjalan, hingga melihat transparansi pengelolaannya.
"Lampung selama ini dikenal sebagai sentra nasional untuk komoditas ubi kayu, karena dari data Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung, produksi ubi kayu setempat rata-rata 7 ton pertahun dan terdapat 71 perusahaan tepung tapioka yang beroperasi," kata Kurniawan Affandi dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Jumat (14/2/2025).
Menurutnya, keberadaan 71 perusahaan tersebut mencakup 50 persen dari perusahaan serupa dari seluruh Indonesia. Oleh karenanya, Kurniawan Affandi meminta agar mutu dari ubi kayu tetap terjaga, dan menyangkut kemitraan komoditas ubi kayu yang menyangkut biaya, hingga kadar pati tetap harus transparan.
"Jadi untuk menjaga mutu ini, maka perlu dilakukan sosialisasi terkait standar mutu yang sesuai standar nasional Indonesia (SNI) kepada petani agar mereka paham, karena ini dilakukan agar tidak ada perselisihan lagi terkait harga ataupun mutu," ujar Kurniawan Affandi.
Kurniawan menjelaskan, sebagai pembina di bidang pertanian khususnya untuk komoditas ubi kayu, pihaknya akan terus menggali beberapa informasi terkait tata kelola ubi kayu untuk menyelesaikan persoalan yang ada.
"Tentu kami akan mengawasi ada beberapa permasalahan yang mempengaruhi komoditas ubi kayu, jadi harus dicari solusi terbaik agar semua pihak tidak ada yang dirugikan," jelas Kurniawan Affandi.
Kurniawan Affandi juga menyebut, petani harus tetap diperhatikan, karena sebagai penyedia bahan mentah dan perlu ditingkatkan kembali kesejahteraannya.
"Semua harus objektif dan transparan antara perusahaan dan petani harus bekerjasama. Setelah melakukan pemeriksaan di Lampung, nanti hasilnya akan kami laporkan ke Menteri Pertanian setelah berkoordinasi dengan Satgas Pangan," sebut Kurniawan Affandi.
Dengan tetap terjaganya mutu, kualitas, transparansi pengukuran kadar pati, hingga timbangan, maka akan menciptakan kepercayaan antara perusahaan dengan para petani yang bisa mendukung terciptanya industri ubi kayu yang stabil. Dengan permasalahan yang cepat terselesaikan dengan baik, maka ekonomi dapat kembali berputar dan bertumbuh. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
334
Lampung Timur
1049
143
21-Feb-2025
141
21-Feb-2025
152
21-Feb-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia