JAKARTA (Lampungpro.com)-Upaya Provinsi Sumatera Utara untuk mendulang wisatawan mancanegara tidak main-main. Mereka menambah anggaran sebesar Rp 100 juta ke 25 kabupaten dan delapan kota.
Dana itu guna memperkuat, menunjang dan supporting atas Calender of Events (COE) Danau Toba 2017 yang baru saja diluncurkan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Nurhajizah Marpaung mengatakan, anggaran itu sengaja dialokasikan ke masing-masing kabupaten dan kota untuk membuat event wisata sendiri.
"Calender of Event Danau Toba kan ada 17 event, jika kegiatan itu benar-benar terlaksana, maka akan ada 33 kegiatan tambahan yang akan menarik kunjungan wisman," kata Nurhajizah, di Kantor Kemenpar, di ujung Monas Jakarta Pusat itu, Senin (20/3/2017).
Nurhajizah mengungkapkan, mendatangkan satu juta wisman ke Sumut hingga 2019 tidak mudah dan perlu perjuangan hebat. Sebab kunjungan wisman ke Sumut masih kecil. Namun dirinya optimis bisa memenuhinya karena dukungan Kemenpar di setiap event.
"Pariwisata merupakan sektor penting yang harus dikembangkan. Apalagi Sumber Daya Alam (SDA) di Sumut sudah banyak yang bisa dikembangkan. 2016 kunjungan wiswan Sumut mencapai 230 ribu. Tapi kami optimis bisa mencapai 1 juta hingga 2019," ujarnya.
Dengan berkembangnya pariwisata di Sumut, ditambah event-event besar di Calender of Event Toba, Nurhajizah yakin sektor lainnya akan ikut terserat. Terutama tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Sektor pariwisata bisa menjadi sumber penopang perekonomian daerah. Berkembangnya pariwisata di daerah juga mendorong pembangunan," katanya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, ada tiga syarat yang harus dipenuhi agar Danau Toba menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Pertama, harus mendapat sertifikasi dari UNESCO agar menjadi Global Geopark. Sertifikasi ini, paling lambat sudah harus didapat pada tahun 2018 yang datang.
"Satu negara hanya boleh mengusulkan dua sertifikasi. Tahun 2018 harus jadi, proposal sudah disiapkan. Tanpa sertifikasi itu, sulit bagi Danau Toba untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia," kata Menpar Arief Yahya.
Tahun 2017 ini, sambung Arief, pihaknya telah mengusulkan sertifikasi ke dua destinasi wisata, yakni Ciletuh dan Rinjani ke UNESCO agar menjadi kelas dunia.
Syarat kedua adalah menyiapkan bandara internasional menuju Danau Toba. Bandara Kualanamu, dianggapnya tidak memenuhi syarat bandara internasional.
"Maka saya usulkan Bandara Silangit menjadi bandara internasional. Rencana itu sudah digodok tahun ini," ujar Menpar Arief.
Tanpa adanya bandara internasional di Danau Toba, tambah Menpar, sulit bagi tiga besar destinasi wisata terprioritas di Indonesia ini untuk menjadi destinasi wisata dunia.
"Kalau bandara Silangit tidak menjadi bandara internasional, maka sulit menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata yang kelas dunia," terangnya.
Terakhir, membangun kawasan hunian yang bertaraf internasional di Danau Toba. Kawasan ini akan menjadi tempat singgah wisman. "Kita akan membangun daerah seperti Nusa Dua, di Danah Toba. Ini saya tawarkan ke para pengusaha yang mau membangun, mulai 2017. Homestay juga dibangun dengan taraf yang bagus," katanya.
Dia mengingatkan, bahwa event itu 50 persen budgetingnya harus diinvestasikan untuk promosi melalui media. Media itu sendiri harus meliputi empat hal, paid media atau media berbayar, own media atau media milik pemprov dan kemenpar sendiri.
Satu lagi media endorser, tokoh, artis, atau siapa saja yang memiliki followers besar, dengan engagement yang tinggi, kata Menpar Arief.
Dia mencontohkan sport tourism, seperti MotoGP, yang tidak lama lagi akan menjadi kekuatan atraksi Sumatera Selatan itu. Nilai direct impacts-nya hanya 30 persen saja, sisanya indirect impacts atau yang lebih popular disebut media value.
Karena itu, investasikan untuk promosi melalui media, terutama sport event. 60 persen dari sport event itu akan datang lagi mengunjungi destinasi wisatanya, ujar Menteri Arief.
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
2956
EKBIS
9158
Tulang Bawang
6407
Lampung Tengah
4324
Lampung Selatan
3974
289
12-May-2025
367
12-May-2025
494
12-May-2025
499
12-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia