SURABAYA (Lampungpro.com): Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus tancap gas menggenjot pariwisata di tanah air. Di bawah komando Arief yahya, Kemenpar mendukung promosi pariwisata yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) di tahun 2018 .
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menggelar peluncuran 50 top event Pariwisata dan Budaya 2018 pada Sabtu (20/1). Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, peluncuran CoE ini dilakukan sebagai upaya mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim. Dari 50 top event, 10 event di antaranya terpilih menjadi bagian Top 100 Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018 Kemenpar.
Top 100 CoE WI ini untuk mendukung program Visit Wonderful Indonesia (ViWi) 2018 yang ada di 18 destinasi unggulan di seluruh Tanah Air. Di Jatim ada Surabaya, Bromo-Tengger, dan Banyuwangi. Pria yang biasa disapa Gus Ipul mengatakan, saat ini sektor pariwisata cukup menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan kontribusinya terhadap PDB mencapai Rp 106 triliun.
Ke depan, diharapkan sektor pariwisata bisa ikut mendorong hadirnya karya baru dari seniman yang kemudian menjadi daya tarik pariwisata. Jatim tercatat sebagai provinsi paling banyak memberikan kontribusi event dalam CoE WI 2018. Dari ratusan event yang masuk. Terpilih 10 event berskala internasional sebagai 100 event CoE WI.
"Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan 1 Juta wisatawan Mancanegara ke Jatim, hal tersebut akan kami kejar dengan konsisten, kata Gus Ipul.
Hampir setiap kabupaten dan kota membuat event kelas internasional. Diharapkan semakin banyak event yang ditampilkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisman dan wisnus di Jawa Timur. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Jarianto mengatakan 10 event di Jawa Timur masuk dalam 100 event Wonderful Indonesia yang ditetapkan Kemenpar. Dari 10 event yang masuk, dua di antaranya yaitu Jember Fashion Carnival dan Banyuwangi Ethno Carnival.
Menurut Jarianto, dalam satu tahun ini Jatim akan menggelar 482 event. Terdiri dari 108 festival dan 374 non-festival yang tersebar di 38 kabupaten atau kota. Semuanya termuat dalam buku Kalender Wisata Jawa Timur 2018.
"Dari 482 event ini dipilih 50 top event yang hari ini diluncurkan. Selama satu tahun penuh di Jatim selalu ada event pariwisata dan kebudayaan yang dapat disaksikan wisatawan," kata Jarianto.
Dalam rangka mendukung program CoE WI dan VIWI 2018, Jatim telah menyiapkan 10 event terpilih dalam 100 premier event (CoE WI). Dikemas berskala internasional sehingga mampu banyak mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). Berkaitan penyelenggaraan Top Festival, bisa dilihat dari bagaimana sebuah event mendatangkan wisatawan, berapa lama kegiatan sudah berlangsung, serta banyak penilaian lain yang dilakukan terkait keberlangsungan sebuah festival.
Sepuluh event yang masuk dalam Top 100 Event yaitu Jember Fashion Carnival, Banyuwangi Ethno Carnival, Yadnya Kasada dan Eksotika Bromo dan Malang Flower Carnival. Kemudian Kemilau Madura Pasar Seni Lukis Indonesia, Gandrung Sewu, International Tour de Banyuwangi Ijen, Festival Keraton Nusantara dan Festival Malang Kota Tua.
"Masing-masing kegiatan sudah dibuatkan buku yang akan dibagikan kepada pelaku bisnis pariwisata," Jarianto menambahkan.
Dengan adanya event unggulan dalam satu tahun penuh tersebut, kunjungan wisatawan ke Jatim diharapkan akan meningkat signifikan. Tahun 2017 jumlah kunjungan wisman ke Jatim sebanyak 625.729 wisman dan 58,65 juta wisnus. Sementara kontribusi sektor pariwisata Jatim terhadap PDRB pada triwulan III /2017 sebesar Rp 86,73 triliun atau tumbuh 10,53 persen.
Kemajuan pariwisata Jatim tidak lepas dari upaya meningkatnya unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas). Terutama untuk konektivitas penerbangan ke obyek wisata unggulan. Jatim memiliki bandara internasional Juanda Surabaya serta bandara domestik yaitu; Bandara Abdul Rachman Saleh (Malang), Bandara Blimbingsari (Banyuwangi), Bandara Notonegoro (Jember), Bandara Trunojoyo (Sumenep, Madura) dan Bandara Bawean.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi ditetapkan Calender of Event (CoE) Pariwisata Jawa Timur dengan jadwal dan tempat yang sudah ditetapkan."Kepastian jadwal dan tempat kegiatan ini penting jangan sampai berubah tanggal ataupun bulan karena akan menjadi timeline para travelers. Kemenpar juga akan mudah untuk mempromosikan, begitu pula perusahaan biro perjalanan akan berani membuat menjadi paket wisata untuk dijual kepada wisatawan," kata Menpar.
Ia menjelaskan, di era digital terjadi perubahaan mendasar bagi wisatawan, terutama wisatawan mudadalam melakukan perjalanan (travel) yang mengandalkan digital. Dimulai dari mencapai informasi (searching) destinasi yang akan dikunjungi, kemudian menetapkan pilihan atau melakukan booking hingga membayar (payment) paket wisata dilakukan via oline.
"Ketika searching tidak mendapatkan jadwal yang pasti, jangan harap para travellers akan mau datang. Para travellers itu membuat planning untuk berwisata jauh hari sebelumnya. Masing-masing negara pun punya kebiasaan season yang berbeda-beda. Mereka akan searching, booking, sampai payment via online. Anda bisa bayangkan, kalau berubah tanggal, mereka akan sangat kerepotan," Arief Yahya Mengakhiri.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
17833
Lampung Selatan
6433
Lampung Tengah
3728
Kominfo Lampung
3664
Lampung Selatan
3611
Lampung Selatan
3551
135
07-Apr-2025
250
07-Apr-2025
267
07-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia