Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bukit (Ng)ISIS Nglinggo, Hadirkan Sensasi Minum Teh Lokal di Ketinggian
Lampungpro.co, 05-Jun-2017

1535

Share

Homestay Rimbono merupakan satu dari 50 homestay yang ada di Desa Wisata Nglinggo. Bangunan Homestay Rimbono begitu menonjol. Berbeda dengan rumah-rumah di Desa Wisata Nglinggo, lainnya. Jika kebanyakan rumah di desa itu menggunakan tembok bata, Homestay Rimbono dominan menggunakan kayu dengan konsep rumah panggung. Kesan natural pun terasa. Apalagi, di belakang bangunan homestay ini tumbuh pepohonan.

Tak heran bila wisatawan Eropa terutama dari Jerman dan Perancis selalu memilih kamar yang berada di belakang. Kamar yang menghadap ke pepohonan itu. Turis Jerman selalu memilih kamar ini. Mereka menyebut kamar yang menghadap hutan, ujar Melkey Binaro.

Kamar-kamar di Homestay Rimbono berada pada bangunan sendiri-sendiri. Ada yang satu bangunan satu kamar, ada yang satu bangunan dua kamar. Kamar langganan turis Eropa itu terdiri dari bangunan dengan dua kamar di antara dua kamar ada ruang televisi. Kamar ini berada di atas kolam ikan, kamar mandi ada di dalam kamar. Semuanya ada 11 kamar yang bisa menampung hingga 50 tamu.

Paket standar yang ditawarkan adalah Paket 24 Jam senilai Rp 2,5 juta untuk 10 orang. Paket ini mendapatkan fasilitas menginap tiga kamar di Rimbono Homestay, satu paket bebakaran untuk 10 orang, tiga jip offroad, 3x makan, 3x minum dan snack. Paket ini mendapatkan atraksi offroad dan berburu sunset plus sunrise.

Wisatawan dengan Paket 24 jam ini mulai check in pada pukul 14.00 dan mendapat welcome drink. Lalu pada pukul 15.00 meeting point. Baru pada pukul 16.30 persiapan melihat sunset, menuju lokasi sunset untuk melihat matahari terbenam. Pada 18.00 kembali ke homestay, mandi dan acara bebas. Dilanjutkan pada pukul 20.00 makan malam lanjut dengan bebakaran hingga pukul 22.00 untuk kemudian istirahat

Pada pukul 04.45 keesokan harinya, persiapan untuk eksplore sunrise. Sekitar jam 05.00 berangkat melihat sunrise dengan jip di Bukit Ngisis sembari menikmati teh atau kopi dan snack. Kemudian lanjut naik ke Gunung Jaran dengan ketinggian sekitar 1.000 mdpl.

Lalu pada 07.00 sarapan pagi, lanjut dengan edukasi di Rumah Teh di tengah-tengah kebun teh Nglinggo. Di tempat ini diajari cara memetik daun teh hingga menyangrai dan menyajikannya. Selepas dari sini, sekira pukul 08.00 menuju ke Air Terjun Watu Jonggol yang airnya tak pernah berhenti mengalir. Sejam kemudian, Kembali ke homestay, istirahat dan berganti pakaian.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

23202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved