Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Genjot Pariwisata Kapal Pesiar LOB, Kemenpar Gelar FGD
Lampungpro.co, 07-Mar-2017

1733

Share

JAKARTA (Lampungpro.com)-Kementrian Pariwisata (Kemenpar) terus memaksimalkan semua lini intitusinya untuk menarik wisatawan mancanegara (Wisman) datang ke Indonesia. Tidak terkecuali di Wisata Bahari Pariwisata Kapal Pesiar Live On Board atau yang lebih dikenal dengan istilah LOB, yang terus didorong Menpar Arief Yahya itu.
 
Dia menyadari, potensi laut atau maritim Indonesia itu sangat besar. Sampai-sampai, tujuh dari 10 top destinasi prioritas atau 10 Bali Baru itu adalah wisata bahari. Guna memaksimalkan keberadaan pariwisata yang ada, kemenpar menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Mercure Bali, (6/3/2017) dengan mengusung tema Permasalahan dan solusi LOB dalam mewujudkan pariwisata bahari yang berkelanjutan. Dalam forum itu sukses melahirkan sebelas poin penting.
 
Dan poin utamanya adalah apa yang digaungkan Pak Menpar Arief Yahya dengan Indonesia Incorporated sangat dibutuhkan di Kapal Pesiar LOB ini. Potensinya besar mendatangkan wisman dan harus kerja bareng. Konsep Indonesia Incorporated ini adalah solusi tepat untuk Kapal Pesiar LOB, ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar, Indroyono Soesilo. 
 
Indroyono mengatakan sebelas poin hasil diskusi yang telah diputuskan dari pertemuan tersebut diantaranya, pertama harus dibedakan bahkan dilahirkan Kapal Penumpang Khusus Wisata berdasarkan adanya Near Coastal Voyage Ship. Kedua pengawalan LOB harus memiliki sertifikasi Certificate of Competency dan Certificate of Proficiency. Ketiga adalah aspek produk tentang kamar-kamar yang ada di dalam kapal harus diperjelas dan diklasifikasi.
 
Keempat, ini juga sangat penting. Bagaimana nantinya Kemenpar didukung oleh Asosiasi akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait pengklasifikasian kapal penumpang khusus wisata. Agar kapal ini bisa terus nyaman dan aman di lapangan untuk para wisatawan yang sedang berwisata. Dalam waktu dekat ini kami akan berkoordinasi, kata Indroyono yang juga diamini oleh Anggota Bidang III Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Cipto Adji Gunawan yang menjadi moderator acara tersebut.
 
Hasil diskusi yang kelima adalah diusulkannya definisi LOB yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-undangan, yang keenam diusulkan kepada pihak terkait untuk menyusun academic paper tentang LOB. FDG yang ketujuh adalah terkait dengan perihal paket wisata dan pemanduan dikaitkan dengan peraturan Menteri yang sudah ada.
 
Sementara hasil diskusi kedelapan yang berjalan menarik itu adalah, mempertajam sub-unsur nomor 13 yang terkait dengan aspek lingkungan dan sosial dari unsur B atau management. Hasil diskusi yang kesembilan yakni Kemenpar dan semua pihak terkait membutuhkan masukan dari Lembaga Swadaya Masyarakat serta Industri terkait mekanisme untuk mencari solusi antara aspek pengelolaan lingkungan berikut aspek bisnis agar semua berjalan dengan baik.
 
Ke sepuluh adalah dengan terus melakukan Go Digital saat berkoordinasi dengan pihak manapun. Pihaknya akan meminta asosiasi membuat website dan hotline untuk menampung pertanyaan terkait LOB dan berkoordinasi dengan pihak terkait. "Dan yang terakhir, hasil FGD ini adalah kita semua membutuhkan pedoman tentang ketenaga kerjaan yang bekerja diatas kapal penumpang khusus wisata, hal ini juga akan kami koordinasikan dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja. Disinilah pentingnya Indonesia Incorporated seperti apa yang diusung oleh Kemenpar di Rakornas Desember lalu, ujarnya.
 
Kepala sub Direktorat Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait Direktorat Lalu Lintas Kemenhub, Muhammad Tohir mengatakan bahwa hal ini akan cepat dikondisikan ke internalnya demi kemajuan pariwisata Indonesia. Silahkan Kemenpar memberikan surat dan segera kami proses dan pertegas terkait Kapal Pesiar LOB ini. Kami siap bersinergi demi kemajuan pariwisata ini, agar semua berjalan lancar di lapangan, ujar Tohir.    
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, target pencapaian kunjungan Wisman Bahari ke Indonesia pada akhir tahun 2019 sebesar empat juta lebih merupakan tantangan yang harus diusung Kemenpar. 
 
Salah satunya adalah peran Kapal LOB dalam memberikan kontribusi pencapaian target menjadi sangat penting untuk meningkatkan wisatawan datang ke tanah air kita. Pariwisata menggunakan jenis LOB ini makin berkembang di Indonesia dan jumlah kapalnya makin banyak dari waktu ke waktu. Itu artinya, kegiatan pariwisata bahari makin berkembang pesat di negara kita, ujarnya.
 
Dalam acara tersebut hadir para pembicara adalah, Hadi saputro (Kasubdit Analisis dan Pengendalian Penggunaan TKA Sektor Jasa, Kemenaker, Asdep Industri Pariwisata Kemenpar Retno Darumurti, Hongky Juanda (Kasubdit Pemeriksaan Imigrasi), Adji sularso (Wakil Ketua Bidang II Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari), Asep Djembar Muhammad (Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari dan Cipto Aji Gunawan (Anggota bidang III TPPWB).

Berikan Komentar

Anonymous


Informasi yang sangat bermanfaat. thanks Unissula Universitas Islam

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved