Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Hiu Tutul Masuk Teluk Lampung, Apakah Berbahaya? Simak Jawaban WWF
Lampungpro.co, 04-Apr-2018

Amiruddin Sormin 7193

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Terdamparnya seekor ikan hiu raksasa sepanjang 15 meter dan berat sekitar 5 ton, di Pantai Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Selasa (3/4/2018) pukul 14.00, tak hanya membuat kaget warga. Sejumlah warga yang biasa berenang, termasuk sejumlah anggota marinir yang biasa berenang di Teluk Lampung, jadi was-was.

Maklum, di Teluk Lampung ini banyak spot wisata yang selama ini ramai dikunjungi wisatawan untuk snorkling. Sebut saja, Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung, Pulau Tangkil, Pulau Tegal, hingga yang paling ramai Pulau Pahawang.

Sejak tersiarnya kabar terdamparnya hiu tutul ini, sejumlah pembaca Lampungpro.com tak henti bertanya apakah aman berenang di Teluk Lampung. Lampungpro.com mengonfirmasi sejumlah pihak. Salah satunya World Wide Fund for Nature (WWF) yang konsen di bidang konservasi alam.

Menurut Manager Program WWF South of Sumatera, Yob Charles, terdamparnya hiu tutul itu karena kerusakan ekosistem laut. Teluk Lampung bukan habitat hiu tutul.

"Hiu hidup di perairan dalam, dimana habitat rusak akibat pencemaran limbah baik dari industri maupun sampah rumah tangga. Ini berpengaruh terhadap satwa mangsa. Hiu mengikuti pergerakan satwa mangsa. Perubahan iklim juga akan berpengaruh terhadap daya jelajahnya," kata Yob Charles, Rabu (4/4/2018).

WWF dan Institut Pertanian Bogor (IPB), beberapa tahun pernah melakukan kajian di Teluk Kiluan, Tanggamus terhadap pergerakan lumba lumba. "Banyak aktivitas wisata dan mencari ubur-ubur di Teluk Kiluan. Maka, pergerakan lumba lumba bergeser. Oleh karena itu, kami rekomendasikan Teluk Kiluan ditetapkan sebagai zona pengelolaan laut," kata Yob Charles.

BACA JUGA: Ikan Hiu Tutul 15 Meter Terdampar di Telukbetung Bandar Lampung

Mengenai bahaya tidaknya terhadap manusia, Yob mengingatkan bahwa hiu berbahaya karena top predator dan memangsa. "Hiu merupakan top predator pada ekosistem laut. Tahun lalu juga terdampar hiu paus di Teluk Semaka. Kalau tidak diantisipasi akan banyak hiu atau cetacean lainnya terdampar," kata dia. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

281


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved