Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kejuaraan Paralayang International di Sumbawa Barat Diikuti 14 Negara
Lampungpro.co, 19-Jul-2017

1111

Share

SUMBAWA BARAT (Lampungpro.com)-Atlet-atlet paralayang internasional bakal mengeksplore Keindahan bumi Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dari udara dalam Mantar Paragliding XC Open 2017 ini akan berlangsung 18-24 Juli 2017 di Desa Mantar, Kecamatan Poto Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Kejuaraan paralayang ini bakal diikuti 14 negara yang telah konfirmasi menyatakan keikutsertaannya. Paralayang sendiri merupakan olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut), yang lepas landas dengan kaki.

Menurut Faozal, kegiatan sport tourism kali ketiga ini merupakan agenda tahunan Pemerintah Provinsi NTB, khususnya Dinas Pariwisata NTB. Selain sebagai ajang prestasi, juga untuk meningkatkan grade dari olahraga Paralayang ini di NTB.

Lebih dari itu, melalui penyelenggaraan Mantar Paragliding XC Open 2017 ini, berbagai potensi kepariwisataan yang ada di NTB, khususnya di KSB akan lebih terekspose keluar. Sehingga kedepan daerah KSB yang memiliki keindahan alam dan keunikan seni budaya, serta kelezatan aneka kulinernya ini bisa menjelma jadi daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi para wisatawan.

"Ada yang sangat unik di Mantar, konon berasal dari beragam etnis, juga memiliki keanehan, ada orang albino yang jumlahnya selalu tujuh orang. Kalau ada yang meninggal satu, maka akan lahir satu lagi orang albino, sehingga tetap tujuh orang," katanya.

Nixon Ray, Wakil Presiden Asian Continental Paragliding Association (ACPA), yang juga perwakilan dari FASI Pusat mengatakan, kegiatan ini selain akan mengangkat nama Mantar ke dunia internasional , juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas para pilot Paralayang Indonesia, termasuk menambah jam terbangnya.

"Spot di Mantar ini sangat bagus sekali, world class. Di Indonesia baru ada dua lokasi seperti ini, Mantar dan satunya lagi di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah," ujarnya.

Sejak Mei 2015, daerah ini memang dibuka sebagai lokasi Mantar Paralayang oleh Ketua KONI Kabupaten Sumbawa Barat. Puncak Mantar berada di areal seluas 2.000 meter persegi. Desa di ketinggian 558 meter di atas permukaan laut ini dikembangkan menjadi seluas 7.000 meter persegi.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

331


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved