Reza bahkan terpaksa mengambil hunian di pinggiran Jakarta, lantaran harga rumah di pusat ibukota sudah tidak tergapai. Meski itu artinya dia mesti menebusnya dengan dengan jarak dari rumah ke kantor sekitar 25 kilometer satu kali tempuh.
"Di Tangerang Selatan aja yang paling dekat dengan transportasi umum, kita waktu itu sempat survei di Pondok Cabe, sudah Rp1 miliaran yang dapat akses transportasi umum. Makanya kenapa pilih Cinangka, Sawangan, Depok memang harganya lebih murah, meski agak jauh (dari akses transportasi umum)," cerita Reza.
Situasi tadi yang menurut Perencana Keuangan, Safir Senduk membuat makin banyak orang kini tidak ingin punya hunian sendiri. Mereka cenderung memilih untuk sewa.
"Jadi mereka lebih mengedepankan fungsi, anak muda zaman sekarang realistis karena memang sewa lebih murah dibandingkan harus membeli. Hal ini juga berlaku terhadap tempat tinggal," jelas Safir.
Bisakah Tapera Jadi Solusi Hunian Anak Muda?
Dikutip dari ANTARA, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyatakan bahwa iuran Tapera belum tentu efektif mengatasi masalah backlog perumahan di Indonesia.
Meskipun kewajiban iuran ini berjalan sejak 2018, belum ada bukti bahwa masalah backlog terselesaikan. Bahkan, meski Bank Tabungan Negara (BTN) mendapat suntikan modal besar pada 2023 untuk membantu kepemilikan rumah, namun backlog masih tinggi.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1300
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia