Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

"Masjid Kapal Nabi Nuh", Obyek Wisata Religi Baru di Semarang
Lampungpro.co, 20-Mar-2017

3455

Share

SEMARANG (Lampungpro.com)-Jika berkunjung ke Semarang jangan lupa mampir ke "Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh" yang berada di Kampung Pinggiran Semarang wilayah Barat. Tepatnya di Jln Kyai Padak RT 5/RW 5, Kelurahan Podorejo, kecamatan Ngaliyan kota Semarang, Jawa Tengah. Bangunan unik berbentuk seperti kapal nabi Nuh ini memang sedang viral di media sosial. 

Seorang kyai bernama Achmad membangun masjid unik ini di lahan seluas 2.500 meter persegi. Bentuknya mirip kapal memanjang berlantai tiga. Karena keunikannya tersebut, masjid ini langsung jadi viral di media sosial. Masjid ini di bangun berlantai tiga. Lantai pertama ruang pertemuan, lantai dua untuk masjid dan lantai tiga untuk aktifitas mengajar dan balai kerja.

Husein, orang yang dipercaya mengawasi proyek masjid menjelaskan pemilik masjid Kyai Achmad memang punya mimpi membuat masjid mirip kapal Nabi Nuh. "Jadi sambil mengingat sejarah dan Tuhan, maka dibuatlah masjid ini.  Proses pembangunan sudah 90 persen," katanya.

Pesan Kyai Achmad jika masjid sudah jadi bisa dimanfaatkan warga secara gratis untuk pertemuan, hajatan, atau resepsi pernikahan. Kyai Achmad merupakan ulama Semarang yang juga seorang guru agama.  Masjid seuas 2.500 m2 itu dibangun laiknya perahu dengan panjang 50 m, lebar 17 m dan tinggi 14 meter.

Memiliki bentuk kapal besar lengkap dengan jendela berbentuk bulat, puritan, haluan dan asesoris kapal lainya, masjid ini akan dinamai As Safinatun Najah oleh pemiliknya. Nanti akan ada bangunan klinik di sebelah kiri dan asrama putri di belakang. Selama pengerjaan melibatkan 40 tukang dan sudah berlangsung1,5 tahun serta menelan biaya Rp 5,5 miliyar. 

"Jadi nanti bangunan kapal memiliki enam pintu utama di samping kanan dan kiri dan memiliki 74 bendera berbentuk bulat, digambar oleh seorang arsitek," katanya.

Asesoris lainnya akan dibangun kolam air di pinggir bangunan agar benar-benar nampak seperti di lautan. Karena keunikannya, Husein tak menampik jika kedepan tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata religi.

Sekarang saja meski belum sepenuhnya jadi sudah banyak warga yang datang untuk melihat dan berfoto selfie. Jika memang menjadi wisata religi, pihaknya berharap ada perbaikan jalan menuju Podorejo. Karena akses jalan yang ada saat ini masih sangat sempit. 

Keunikan lain masjid ini berada ditengah area hutan dan sawah menjadi oase tersendiri bagi pengunjung. Rubai (55), pengunjung dari Jatingaleh Semarang mengaku penasaran dengan masjid kapal besar yang ada di pelosok hutan. Dia kagum dan bangga, konsep anti mainstream membuat desain masjid bisa diterapkan dan malah disukai banyak orang.  "Tiga lantai semua bagus arsiteknya, semoga Islam bisa berkembang disini dengan bagus," ujarnya.

Widya Sari (19), mahasiswi salah satu akademi kesehatan di Semarang juga mendatangi masjid kapal ini karena penasaran. Bersama lima kawannya langsung berfoto selfie mengabadikan momen berkunjungnya. Baginya berfoto selfi menjadi wajib sebagai bukti dia pernah berkunjung. "Tahunya dari Instagram dan kawan-kawan, jadi ya jangan kalah juga berfoto-foto disini," ujarnya. 

Kabid Pembinaan Industri Pariwisata Kota Semarang Giarsito Sapto menyambut baik berdirinya masjid ini. Karena keunikanya dia optimis akan menjadi daya tarik wisata religi masyarakat. "Pemkot memang akan mengembangkan wisata religi. Ini obyek yang unik," ujarnya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan destinasi baru itu tentu bisa disatukan dengan pelaksanaan Semarang Great Sale 2017, yang bakal kick off pada 7 April sampai 7 Mei 2017. Sambil terbang ke Semarang, belanja dan berkunjung ke destinasi yang cukup unik ini. "Silakan berwisata belanja, wisata kuliner, sekaligus wisata ziarah di destinasi menarik di Kota Lumpia," ujar Menteri Arief.

Mantan Dirut PT Telkom ini juga meminta kepada masyarakat yang berwisata, untuk berfoto dan mengupload gambar-gambar fotonya di media sosial. "Setiap wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara, pasti punya sensasi dan pengalaman. Silakan berbagi pengalaman sembari eksis di media sosial," kata Aref Yahya.

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Sepak Bola, Cara Hebat Pemimpin Menghibur Rakyat

Boleh saja menghujat kita dijajah Belanda selama 350 tahun....

256


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved