Jalan tol dibangun membelah Jawa dan Sumatera. Semuanya untuk memanjakan pemudik. Tiap momen Lebaran, pemudik itu bak raja. Dibuatkan posko mudik di berbagai titik. Dibuatkan bengkel mudik, hingga pembagian aneka makanan dan souvenir di berbagai ruas jalan mudik.
Namun semua mendadak jadi seram lantaran pandemi Covid-19. Larangan mudik dinilai berbagai pihak seperti mau menangkap teroris. Jangankan jalan nasional, jalan tikus, dan jalan semut pun tak luput dari penjagaan. Bus dikandangkan, travel gelap dirazia, dan pelabuhan ditutup untuk pemudik.
Keramahan kepada pemudik itu tiba-tiba sirna. Aturannya tegas, tak ada mudik Lebaran bagi siapa pun. Situasinya mirip mau lock down, meskipun dalam bahasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala (PPKM) Mikro.
Tahun ini, keputusannya lebih tegas dari tahun lalu. Semua sudut kini sudah terkunci. Larangannya berlangsung lebih dari dua pekan. Sebelumnya, larangan mudik telah diberlakukan pada 6-17 Mei 2021. Namun kemudian diubah menjadi selama H-14 (22 April-5 Mei 2021) dan H+7 (18 Mei-24 Mei 2021).
Durasi larangan mudik ini hampir mirip dengan masa lockdown. Kita tinggal menunggu apakah pengorbanan tidak mudik tahun ini bakal berhasil menekan angka penyebaran Covid-19. Jangan sampai pengorbanan para perantau ini sia-sia, karena angka penyebaran Covid-19 tetap meroket. Semoga ini yang terakhir tak mudik Lebaran.
Salam,
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1260
Lampung Selatan
3936
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia