Peningkatan ekspor terbesar Indonesia pada Agustus 2021 terjadi pada komoditi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) sebesar 1.544,8 juta dolar AS, bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 573,2 juta dolar AS, dan bijih logam (HS 26) sebesar 213,1 juta dolar AS. Sementara itu, negara tujuan ekspor nonmigas yang mengalami peningkatan terbesar dibanding bulan sebelumnya di antaranya Tiongkok (1.212,2 juta dolar AS), India (759,1 juta dolar AS), dan Jepang (453,2 juta dolar AS).
Sejalan dengan peningkatan ekspor, sisi impor Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 16,68 miliar dolar AS, meningkat sebesar 10,35% (mtm) atau 55,26% (yoy). Mobilitas masyarakat yang mulai meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan aktivitas masyarakat menjadi indikasi penyebab peningkatan.
Kenaikan impor pada Agustus 2021 ditopang oleh peningkatan impor barang modal sebesar 34,56% (yoy) dan bahan baku/penolong sebesar 59,59% (yoy) yang menunjukkan peningkatan kapasitas produksi industri di Indonesia serta geliat ekonomi Indonesia yang terus pulih, ungkap Airlangga.
Struktur impor Indonesia pada Agustus 2021 didominasi oleh impor bahan baku/penolong yang mencapai 74,20% dari total impor, kemudian disusul oleh barang modal mencapai 14,47%, dan barang konsumsi sebesar 11,33%. Struktur tersebut mengindikasikan perekonomian Indonesia yang produktif melalui penciptaan nilai tambah yang lebih besar, baik untuk kebutuhan domestik maupun diekspor kembali.
Dorongan untuk Ekspor Industri Kecil dan Menengah (IKM) Performa positif ekspor Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai pihak termasuk kontribusi para pelaku IKM yang mampu bertahan di tengah gejolak pandemi COVID-19, ujar Menko Airlangga.
Hal ini dibuktikan dari kenaikan dua komoditas ekspor yang berbasis pada sektor IKM, yakni ekspor kayu dan barang dari kayu (HS 44) yang mampu tumbuh tinggi 18,31% (yoy) dan furnitur (HS 94) yang tumbuh mencapai 30,12%(yoy) selama periode Januari hingga Juli 2021. Kedua komoditas tersebut bahkan termasuk dalam 20 kontributor utama ekspor Indonesia sepanjang 2021.
Ekspor dari komoditi pada HS 44 mencapai 2,55 miliar dolar AS berada pada peringkat 12 dengan share sebesar 2,12% terhadap total ekspor dan HS 94 mencapai 1,63 miliar dolar AS berada pada peringkat 19 dengan share sebesar 1,36% terhadap total ekspor. Kontribusi ekspor HS 44 dan HS 94 yang notabene berbasis pada IKM perlu diapresiasi.
Berikan Komentar
Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...
23428
Bandar Lampung
5327
185
19-Apr-2025
154
19-Apr-2025
199
19-Apr-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia