Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Petani Singkong Jadi Anak Singkong (Ketika Negara Kalah Melawan Kolonialisme)
Lampungpro.co, 30-Jan-2025

Amiruddin Sormin 349

Share

Amiruddin Sormin. LAMPUNGPRO.CO

Tak sampai di situ. PT Nestle Indonesia bahkan menghibahkan laboratorium mini kepada kelompok Tani, agar petani dapat menguji sendiri mutu kopinya berdasarkan standar laboratorium PT Nestle. Laboratorium ini merupakan hibah sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) yang dalam bahasa Nestle disebut created share value (CSV) alias berbagi manfaat.

Pelajaran juga bisa dipetik dari PT Great Giant Pineapple Coy (GGPC) Lampung Tengah. Perusahaan agrobisnis berorientasi ekspor ini juga membina petani pisang di Sumberejo Tanggamus membudidayakan pisang Mas Tanggamus yang diekspor ke mancanegara.

Perusahaan yang juga menerapkan CSV ini tak hanya membina petani bagaimana menghasilkan pisang standar ekspor, tapi juga mendirikan unit pasca panen yang mengolah pisang sejak pemeriksaan hingga pengepakan dan siap ekspor. Semuanya diawasi dan dibina langsung oleh para ahli GGPC.

Mereka tak menguasai lahan petani, Tapi bekerja sama dengan petani mengintensifkan lahannya untuk budidaya pisang mas Tanggamus.

Jika selama ini keluhan industri tapioka yakni petani singkong tidak menanam varietas, kadar aci rendah, dan banyak tanah nempel di singkong, saran saya binalah petani singkong. Tingkatkan ilmunya, rekomendasikan varietas unggul, gandeng perguruan tinggi bikin sekolah lapangan singkong, dan bantu laboratorium mini agar petani dapat mengukur sendiri kadar aci singkongnya sebelum dicabut.

Praktekkan prinsip keberlanjutan dalam industri tapioka. Agar cap kolonial berubah jadi milenial.

Salam,

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Petani Singkong Jadi Anak Singkong (Ketika Negara...

Praktekkan prinsip keberlanjutan dalam industri tapioka. Agar cap kolonial...

349


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved