Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Terkatung-Katung di Lampung, 24 Wanita Korban Perdagangan Orang Minta Dipulangkan, Begini Kisah Penyelundupannya
Lampungpro.co, 12-Jun-2023

Amiruddin Sormin 8186

Share

Para PMI wanita yang diselamatkan Polda Lampung saat di Mapolda. LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Nasibnya terkatung-katung selama sebulan hingga berpindah tempat persembunyian dalam ruang bawah tanah saat digerebek petugas, membuat 24 wanita korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), frustasi dan minta dipulangkan. Rencana NA (38) perempuan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan harapan bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab dan impiannya untuk mendapat gaji hampir Rp10 juta per bulan, kini kandas.

NA mengisahkan saat di NTB dia mengenal seorang perekrut dari pegawai pinatu (laundry). Dia pun lalu didekati perekrut itu dengan janji manis bekerja di luar negeri.

Setelah pembuatan komitmen, pada 3 Mei 2023 NA diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat bersama para calon pekerja migran lainnya yang tidak saling mengenal. Sampai di Jakarta, tersangka DW menyambut para calon pekerja migran ini lalu membawa mereka ke Bogor, Jawa Barat.

"Kami dua hari di Bogor, di perumahan, saya nggak tau tempatnya,dan milik siapa itu," ungkap NA di Mapolda Lampung, Senin (11/6/2023)

NA hanya tahu sekitar dua pekan dia dan calon pekerja lainnya tinggal di rumah tersebut tanpa ada kejelasan keberangkatan meski memiliki paspor. Bahkan, NA sempat sakit dan harus diinfus sebanyak dua botol.

Menurut NA, pada 31 Mei 2023 rumah itu digerebek petugas. Namun dia tidak mengetahui apakah itu petugas imigrasi atau kepolisian. "Karena panik, kita dibawa sembunyi oleh teteh. Saya nggak tahu nama aslinya, dibawa ke ruangan bawah tanah," kata NA.

Usai penggerebekan yang berhasil dihindari itu, para calon pekerja migran ini diperintahkan berbenah dan dibawa ke Lampung. Keberangkatan menuju Lampung itu dilakukan secara terpisah. NA menyampaikan,ada yang menggunakan mobil berisikan enam orang.

Kemudian di sebuah SPBU sebelum Pelabuhan Merak, para korban ini lalu dikumpulkan dan diangkut menggunakan bus. Bus lalu menyeberang ke Lampung dengan kapal ferry.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1291


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved