Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Dibangun Rigid Beton, tak Lama Lagi Jalan Rycudu Bandar Lampung Bakal Semulus Jalan Tol
Lampungpro.co, 12-Oct-2020

Amiruddin Sormin 1690

Share

Sisi kiri Jalan Ryacudu yang telah selesai dibangun rigid beton. LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Satu-satunya ruas jalan di Bandar Lampung yang paling banyak jadi sorotan karena kerusakan adalah Jalan Rycudu, Sukarame, Bandar Lampung. Pasalnya, setiap musim penghujan, jalan ini berubah seperti arena 'offroad'. Lubang menganga di sana-sini. Air menggenang dan membuat laju kendaraan melambat, sehingga pada jam-jam sibuk kemacetan tak terhindarkan. 


Sebenarnya, Jalan Ryacudu hanyalah jalan lingkungan bagi Perumahan Korpri yang ada di sisi kiri kanan, sehingga jalan ini juga kerap dinamai jalur dua Korpri. Namun perkembangan kota membuat jalan ini menjadi jalur utama warga menuju Bandar Lampung. Terlebih setelah Pemerintah Kota Bandar Lampung membangun jalan layang (flyover) yang menghubungkan Jalan Sultan Agung melintasi jalan nasional Jalan Soekarno-Hatta (bypass) menuju Jalan Rycudu, volume kendaraan makin meningkat.

Jalan ini makin seksi setelah kehadiran Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang diikuti munculnya berbagai perumahan di sekitarnya. Jalan Ryacudu makin jadi primadona setelah kehadiran Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang salah satu pintu keluarnya yakni Gerbang Tol Kota Baru mengakses Jalan Ryacudu.

Menurut Rektor Itera, Prof. Ofyar Z. Tamin, dari tiga gerbang tol menuju Bandar Lampung yakni Gerbang Tol Lematang, Gerbang Tol Kota Baru, dan Gerbang Tol Natar, mayoritas pengendara memilih keluar dan masuk melalui Gerbang Tol Kota Baru. Itu artinya, mesti melintasi Jalan Ryacudu. "Lebih dari 60% pengendara yang keluar masuk tol dari Bandar Lampung lewat Gerbang Tol Kota Baru yang melewati Jalan Ryacudu," kata Ofyar Z. Tamin, Senin (12/10/2020).

Perubahan drastis dari kelas jalan lingkungan menjadi akses jalan tol, membuat apapun kondisi Jalan Ryacudu menjadi sorotan publik. Jalan yang semula tak dipersiapkan untuk kendaraan berat, tiba-tiba harus mampu menahan beban. Padahal, idealnya jalan ini hanya mampu menahan kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) 10 ton. 

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved