Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Kamu Wartawan, Apa Organisasimu, Nak...?
Lampungpro.co, 12-Feb-2022

Amiruddin Sormin 2486

Share

Tabik puunnn....


Belakangan saya lebih mengenal wartawan dari organisasinya, ketimbang karyanya. Maka, setiap bertemu orang yang mengaku wartawan, saya selalu bertanya, apa organisasimu, karena itu lebih bisa dijawab.

Ketimbang bertanya sudah pernah investigasi apa dan bongkar kasus apa yang merugikan rakyat. Daripada saya cuma dapat jawaban he...he..he..., lebih baik tidak bertanya.

 

Bagaimana mau investigasi, wong digertak satpam aja udah hilang kasusnya. Yang viral malah kasus bentakan satpamnya, ketimbang kasus yang mau diungkap. Rugi deh gue buang-buang kuota menonton videonya...

Berorganisasi itu penting. Tapi menjadikan organisasi sebagai tujuan, apalagi menjadikan organisasi sebagai tameng untuk menutupi ketidakmampuan menulis, jadinya cuma 'wartawan rilis'.

Tak heran, apa pun nama medianya, isinya sama. Cuma menampung rilis sana-sini. Ratusan media muncul setiap hari, tapi isinya itu-itu aja.

 

Beda dengan era pers awal reformasi 1990-an. Begitu muncul media baru, ada semangat dan warna baru yang diusung. Ada visi liputan yang dapat dijadikan referensi untuk mengambil kebijakan.

Pers era 2000-an pun awalnya masih menyajikan semangat perubahan. Pergeseran media ke digital membuat informasi makin cepat tersaji ke audiens.

 

Dengan semangat mengedepankan kecepatan ketimbang kelengkapan, memasuki era 2010 ke atas, media digital makin mendominasi dengan sajian straight news. Apalagi ditimpali limpahan berbagai aplikasi dan platform yang membuat kerja jurnalistik makin mudah.

Bak jamur tumbuh di musim hujan, kebebasan membentuk organisasi media membuat saya lebih hafal nama organisasinya, ketimbang wartawan dan karya jurnalistiknya. Orang yang entah darimana dan apa jejak rekam jurnalistiknya, tiba-tiba mentereng dengan berbagai simbol dan logo organisasi.

Audiens sana-sini secara bergerombol, tapi lupa mengasah diri dan menghasilkan karya-karya jurnalistik yang 'menyuarakan yang tak mampu bersuara'. Tak mau lagi 'menempuh jalan sunyi' demi menemukan kebenaran, karena kebanggaanya sudah dekat dengan para penguasa.

Selamat Hari Pers Nasional ke-76...

Salam,

 

Amiruddin Sormin

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

19737


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved