LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co): Musim kemarau tidak lagi menjadi momok bagi peternak di Kecamatan Sidomulyo, khususnya di Desa Seloretno dan Sidodadi untuk mencari pakan hijauan.
Pasalnya, peternak di wilayah itu mulai menerapkan teknologi pengolahan pakan ternak alternatif dengan teknologi fermentasi berbahan baku sampah atau dedauan kering.
Hebatnya, selain irit dan mudah dibuat sendiri, pakan ternak alternatif itu diklaim mampu bertahan hingga berbulan-bulan bahkan hingga satu tahun sehingga peternak tidak lagi khawatir dengan kelangkaan pakan hijauan dikala musim kemarau.
Adalah Sertu Zulkarnaen, anggota Koramil 421-07 Kecamatan Sidomulyo Kodim 0421 Lampung Selatan, yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Seloretno dan Sidodadi berhasil menciptakan inovasi pakan ternak berbahan baku sampah daun kering.
Menurut Zulkarnaen, ide itu berawal dari musim kemarau yang berkepanjangan, dimana peternak sulit untuk mencari pakan ternak berupa rumput hijau.
Dia menambahkan, selain kelangkaan pakan disaat kamarau, ide membuat pakan ternak fermentasi itu juga dikarenakan untuk menghemat tenaga dan waktu ditengah menjalankan tugas sebagai Babinsa.
Dia menyatakan, pembuatan pakan ternak itu pun terbilang sangat mudah dan murah, hanya dengan modal awal tidak lebih dari Rp200 ribu. Modal itu untuk membuat alat pencacah dan membeli bahan lainnya.
Dengan penuh semangat, Zulkarnaen pun menjelaskan dengan rinci tahapan-tahapan proses pembuatan pakan ternak fermentasi itu.
Pertama bahan baku utama berupa daun-daun kering atau jerami yang dipotong kecil-kecil, ditambah beberapa bahan seperti suplemen mikro organik cair, bekatul, gula pasir, dan garam yang telah dilarutkan kedalam ember. Kemudian semua bahan itu diaduk sampai merata.
Setelah semua bahan tercampur, bahan pakan ternak tersebut kemudian difermentasi dengan dimasukkan ke dalam kantong plastik maupun tong dan ditutup rapat selama 10-15 menit. Usai melalui proses fermentasi, bahan pakan ternak tersebut sudah siap digunakan.
Dirasa berhasil, Zulkarnaen pun menularkan ilmunya kepada warga disekitar tempat tinggalnya. Selain sebagai Babinsa, posisi sebagai Ketua Radio Persaudaraan Penduduk Sidomulyo (RPPS) pun tidak disia-siakan Zulkarnaen untuk menularkan ilmunya kepada masyarakat di wilayahnya.
Sosok pria yang ramah dan sangat familiar terutama bagi warga Kecamatan Sidomulyo dan Candipuro ini pun berharap, kegiatannya tersebut dapat terus didukung dan disosialisasikan ke masyarakat.
Karena selain membantu peternak menciptakan pakan alternatif, kegiatannya itu juga diharapakn dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan akibat pembakaran sampah daun-daun kering.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, M. Sefri Masdian sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Sertu Zulkarnaen bersama anggota RPPS tersebut.
Menurutnya, hal itu adalah suatu inovasi yang sangat luar biasa dan harus terus didukung. Sehingga kedepan harapannya tidak ada lagi peternak yang kesulitan mencari pakan hijauan.
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
398
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia