Banyak sudah sistem yang dikembangkan. Salah satunya gerakan sirkulasi ekonomi (economic cycle) yang dikembangkan untuk menjadikan sampah bernilai ekonomi dan bukan sekedar limbah. Gerakan ini menjadikan sampah menjadi 'cuan' melalui bank sampah.�
Gerakan bank sampah mengedukasi agar warga terbisa memilah dan memilih sampah dari rumah. Sampah plastik bernilai tinggi dikumpulkan. Demikian juga sampah rumah tangga organik yang di beberapa kota dijadikan pakan budidaya ulat maggot yang bernilai tinggi untuk ekpor dan pakan ternak sebagai protein.�
Tugas pemerintah adalah memasalkan gerakan ekonomi sirkulasi ini dan membangun bank-bank sampah di tiap lingkungan agar tak semua 'habis manis sepah dibuang'. Cara pandang terhadap sampah sebagai limbah harus diubah total, agar jangan mudah membuang dan menjadikannya limbah yang harus dibuang ke sungai.�
Di Lampung, sudah beberapa bank sampah berjalan. Tinggal bagaimana pemerintah mendorongnya jadi gerakan bersama. Percayalah, selama sampah dipandang sebagai limbah, sungai dan laut akan tetap jadi tempat sampah. Bukan laut tempat bersantai sambil memandang sunset di sore hari...
Salam,
�
Amiruddin SorminWartawan Utama
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
614
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia