Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bank Sampah Sahabat Gajah Lampung, Obsesi dan Langkah Sang Dosen Mengubah Sampah Jadi Cuan
Lampungpro.co, 06-Nov-2022

Amiruddin Sormin 5059

Share

Pembina Bank Sampah Sahabat Gajah Asrian Hendi Caya (kiri) bersama Arini Adelia (kanan) dan staf Wahyu saat menimbang sampah plastik yang dikirim nasabah, Sabtu (5/11/2022). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

Kegiatan pemilahan sampah oleh anggota PKK Kota Metro sebelum disetorkan ke Bank Sampah Sahabat Gajah. LAMPUNGPRO.CO/ARINI

Kemudian, pada Juli 2022 naik menjadi 2.246 kg, Agustus 2022 (4.329 kg), September 2022 melonjak menjadi 10.829 kg. "Memang sampah yang dibeli belum mencapai target 150 ribu kilogram per bulan untuk botol bening atau PET. Semoga dengan perjalanan waktu konsep bank sampah ini makin digemari masyarakat dan tidak membuang sampah lagi, tapi menabungnya untuk dijual dan menambah penghasilan," kata Asrian.

Berbeda dengan lapak sampah yang tak transparan soal harga beli sampah, Bank Sampah Sahabat Gajah, memasang harga beli secara jelas di kantor bank sampah. Untuk harga sampah terpilah PET transparan dan bersih Rp3.000/kg, PET transparan dan belum bersih Rp1.500/kg, plastik cup bersih dan transparan Rp5.000/kg, plastik cup transparan dan belum sortir Rp4.000/kg, plastik cup berwarna Rp1.500/kg, kardus Rp1.500/kg, dan kaleng Rp1.500/kg. 

"Harga jual dibuat transparan. Ini bedanya dengan lapak sampah yang kadang-kadang untuk sampah plastik cup cuma diharga Rp500/kg. Maka tak heran yang kaya dan rumahnya bak istana itu pengepul dan pemilik lapak. Nasib pemulung yang mengumpulkan sampah tetap miskin," kata Asrian yang pernah menjabat Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Lampung itu.

Bank Sampah Sahabat Gajah, menurut Arini, memiliki armada penjemput sampah yang terjadwal mendatangi nasabah. "Biasanya seminggu sekali ada yang datang antar sampah ke sini. Tapi kalau untuk dijemput kami ada armada yang keliling sebulan sekali," kata Arini mahasiswi asal Baturaja, Sumatera Selatan itu.

Menurut Nurrohim, nasabah Bank Sampah Sahabat Gajah di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, sejak menjadi nasabah dia tidak lagi membuang sampah plastik, tapi ditabung. "Biaya angkut sampah itu sekitar Rp25 ribu per bulan. Kini saya malah dapat duit hingga Rp50 ribu per bulan dari jual sampah," kata Nurrohim.

1 2 3 4 5 6 7

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved