Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Bank Sampah Sahabat Gajah Lampung, Obsesi dan Langkah Sang Dosen Mengubah Sampah Jadi Cuan
Lampungpro.co, 06-Nov-2022

Amiruddin Sormin 5067

Share

Pembina Bank Sampah Sahabat Gajah Asrian Hendi Caya (kiri) bersama Arini Adelia (kanan) dan staf Wahyu saat menimbang sampah plastik yang dikirim nasabah, Sabtu (5/11/2022). LAMPUNGPRO.CO/AMIRUDDIN SORMIN

Pemilik warung kelontong ini mengumpulkan sampah plastik dari sekelilingnya, termasuk dari pelanggan warungnya. Setiap bulan dia setor sampah 7 kg hingga 9 kg ke Bank Sampah Sahabat Gajah. Menurut dia, kehadiran Bank Sampah Sahabat Gajah membuat kini terbiasa menyimpan sampah plastik dan tak membuangnya ke tempat sampah.

Hal senada disampaikan Tigor Silitonga, warga Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, mengakui sejak menjadi nasabah Bank Sampah Sahabat Gajah sudah mengumpulkan rata-rata 20 kg per bulan. "Saya tertarik karena ini program penyelamatan lingkungan hidup. Ada aksi lingkungan yang dilakukan, walau hasilnya tak seberapa dibandingkan repotnya," kata Tigor yang mengelola Bank Sampah Mandiri itu.

Dia mengumpulkan sampah dengan membagi-bagikan karung kepada warga sekitar untuk tempat sampah plastik. Kemudian, kepada para pemilik warung di sekitar. Secara berkala dia berkeliling mengambil keliling ke warga. 

Kini, setelah rutin menerima sampah anorganik, Bank Sampah Sahabata Gajah melebarkan sayap bisnis ke pengolahan sampah organik, dengan membangun tempat budidaya ulat maggot. Menurut Asrian, sampah organik juga memiliki nilai ekonomis jika dipadukan dengan budidaya ulat maggot. "Permintaan pasarnya masih tinggi, dan kami menargetkan Bank Sampah Sahabat Gajah juga punya produk ulat manggot," kata Asrian. (***)

Editor dan peliputan: Amiruddin Sormin 

 


 

1 2 3 4 5 6 7

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved