KDM membingkai kontennya dengan kulturalisme dan bahasa lokal. Ia mengangkat budaya dan bahasa lokal sebagai kekuatan komunikasi identitas. Gunakan pakaian adat, istilah daerah, kearifan lokal saat berinteraksi atau membuat konten.
Gayanya authenticity over scripted messages dengan prinsip jangan terlalu banyak gimmick formal. Jadilah autentik, spontan, dan apa adanya. Sapa warga sambil makan di warung, duduk di kursi bambu, menangis atau tertawa bersama warga.
Kemudian, mobile-first communication dengan konten yang memang dirancang untuk media sosial, bukan konten TV yang dipotong. Produksi video 2–5 menit, close-up wajah, subtitle, gaya bicara langsung ke kamera.
Ingat, content is character (konten adalah citra). Pemimpin membangun citra bukan lewat slogan, tapi lewat aksi yang terekam dan dibagikan. Tidak banyak berbicara soal “saya”, tapi perlihatkan tindakan.
Singkatnya, KDM menampilkan citra bukan pencitraan. Jadi, perkuat tim mediamu, kawan. Bangun citramu secara konsisten dan jangan andalkan buzzer politik berbayar. (***)
Salam,
#Amiruddin Sormin (Wartawan Utama)
Berikan Komentar
469
07-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia