Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

BPS Sebutkan Indonesia Resmi Masuki Resesi, Kondisi Ekonomi Lampung Makin Parah
Lampungpro.co, 05-Nov-2020

Amiruddin Sormin 1642

Share

Kepala BPS Lampung Faizal Anwar. LAMPUNGPRO.CO/DOK.BPS

NTP Lampung untuk masing-masing subsektor tercatat subsektor padi dan palawija 91,64, hortikultura (96,30), tanaman perkebunan rakyat (96,42), peternakan (99,02), perikanan tangkap (102,61), dan perikanan budidaya (100,21). Pada Oktober 2020, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, antara lain pada komoditas subsektor tanaman pangan, peternakan, dan perikanan budidaya, seperti, gabah, ketela pohon, beberapa jenis ternak dan unggas, dan beberapa jenis ikan budidaya. 

Harga tertinggi gabah tercata Rp5.300,00/kg untuk gabah kering panen varietas Ciherang, di Kecamatan Punggur Lampung Tengah dan harga terendah Rp4.000,00/kg varietas Ciherang, Inpari, dan Melati di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. Sedangkan subsektor hortikultura, tanaman perkebunan, dan perikanan tangkap mengalami kenaikan harga, antara lain pada sayuran dan buah, kelapa, kakao, karet, kelapa sawit, dan beberapa jenis ikan tangkap.

Menurut Kepala BPS Lampung, Faizal Anwar, pelaksanaan rapid test massal dan swab test sebagai penanggulangan pandemi Covid19, membuat pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 18,78 persen. Selanjutnya pertumbuhan tertinggi diikuti lapangan usaha industri pengelolaan sebesar 10,26%, serta transportasi dan pergudangan sebesar 7,95%, kata Faizal Anwar, Kamis (5/11/2020).

Secara spasial, kata Faizal, sebagian besar provinsi di Indonesia pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan, kecuali Provinsi Maluku Utara dan Sulawesi Tengah yang tumbuh positif masing-masing sebesar 6,66% dan 2,82 persen (y-on-y). Kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6,80%, diikuti Pulau Kalimantan sebesar 4,23% dan Pulau Jawa sebesar 4,00%.

Lebih lanjut, struktur perekonomian secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,88%, diikuti Pulau Sumatra sebesar 21,53% dan pulau-pulau lainnya masing-masing di kisaran 2-8%. Sementara itu, PDRB se-Sumatra triwulan III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,22% dibanding triwulan yang sama tahun 2019. 

Kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 5,81% dan terendah di Provinsi Bengkulu sebesar 0,09%. Provinsi Lampung menempati posisi keenam dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 2,41%, ujar Faizal.

Di satu sisi, saat menelisik keadaan ketenagakerjaan pada Agustus 2020, jumlah angkatan kerja di Lampung sebanyak 4,49 juta orang, mengalami kenaikan sebanyak 127,8 ribu orang dari Agustus 2019. Dalam setahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka naik 0,64 poin. Dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat penganggurant terbuka (TPT) untuk SMK paling tinggi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu 9,21%, kata Faizal.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

5117


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved