Untuk komoditas cabai besar dengan rata-rata harga Rp82.200 per kilogram, ketersediaan berjumlah 8.782 ton, kebutuhan 9.462 ton, dimana perlu penambahan ketersediaan sebanyak 680 ton. Sedangkan untuk cabai rawit dengan harga rata-rata Rp77.267 per kilogram, ketersediaan selama tiga bulan terakhir berjumlah 7.078 ton, kebutuhan 13.674 ton, dan masih membutuhkan tambahan sebanyak 6.596 ton.
Untuk daging sapi harga rata-rata Rp134.867 per kilogram. Ketersediaan ada 9.396 ton, kebutuhan 6.300 ton ada surplus 3.096 ton. Daging ayam ras memiliki harga rerata Rp33.333 per kilogram ketersediaannya berjumlah 24.123 ton, dengan kebutuhan 32.964 ton ada surplus 8.841 ton.
Kemudian untuk telur ayam memiliki ketersediaan sebanyak 66.077 ton, kebutuhan 22.804 ton dan surplus berjumlah 43.272 ton, saat ini memiliki harga rata-rata sebesar Rp27.433 per kilogram. Komoditas gula kebutuhannya hingga Desember sebanyak 26.041 ton, dengan konsumsi 25.589 ton ada surplus 452 ton, serta untuk harga Rp16.800 per kilogram. Lalu untuk minyak goreng ada surplus sebanyak 1.961 ton, dimana ketersediaannya berjumlah 53.137 ton dan kebutuhan ada 51.176 ton, rerata harga Rp14.033 liter.
Sedangkan untuk kedelai dengan harga rata-rata Rp12.862 per kilogram ketersediaan selama tiga bulan terakhir sebanyak 19.362 ton. Kemudian, kebutuhan ada sebanyak 14.766 ton, lalu ada surplus sebanyak 4.595 ton.
Setiap berbagai refleksi akhir tahun yang disampaikan Pemprov Lampung, selalu disebutkan Lampung surplus kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, daging ayam, daging sapi, daging ayam, dan cabai merah. Hanya beberapa komoditas yang masih didatangkan dari luar seperti bawang merah dan bawang putih.
Pada reflesi akhir tahun 2024, misalnya, produksi padi Provinsi Lampung pada 2024 berada pada peringkat 6 di Indonesia, dan berada pada peringkat 2 di Sumatera dengan produksi sebesar 2,73 jt ton menjadikan Lampung sebagai lumbung padi nasional. Tingkat Produktivitas tanaman padi Provinsi Lampung 2024 sebesar 5,14 Ton/Ha/Tahun, berada pada peringkat ketiga se-Sumatera dengan produktivitas tertinggi setelah Sumatera Selatan dan Aceh.
Produksi jagung pada 2024 meningkat dari 2,65 jt ton menjadi 2,72 juta ton, Namun terjadi penurunan produksi ubi kayu sebagai akibat penurunan produktivitas dari 30 ton/ha menjadi 28,3 ton/ha. Produksi aneka cabai meningkat dari 29.017 ton menjadi 30.443 ton sebagai dampak dari adanya program Gerakan menanam cabai di
Lampung.
Berikan Komentar
Pariwisata memang butuh ikon, tapi tak harus menimbulkan keriuhan...
1203
140
09-May-2025
191
09-May-2025
167
09-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia