Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Asyiknya Jadi Manusia Merdeka
Lampungpro.co, 17-May-2025

Amiruddin Sormin 651

Share

Amiruddin Sormin. LAMPUNGPRO.CO

Tabik puuuunnnn.…

Dari kasus goniang-ganjing tudingan ijazah dan skripsi palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo, saya menemukan berapa asyiknya manusia merdeka., Ya, manusia merdeka yang dikendalikan oleh akal sehat.

Sosok manusia merdeka itu adalah Rismon Hasiholan Sianipar. Dia sosok paling garang yang konsisten menguliti dugaan skripsi dan ijazah palsu Joko Widodo untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia dengan bekal ilmunya menyatakan 1.000 persen yakin skripsi Joko Widodo palsu.

Menariknya, dia memakai scientific investigation untuk menyampaikan pendapatnya, sehingga diterima akal sehat. Itu karena, Rismon Hasiholan Sianipar merupakan akademisi, peneliti, dan pengembang perangkat lunak.

'Siantar Man' ini dikenal luas di bidang keamanan multimedia, pemrosesan sinyal/citra/video digital, kriptografi, komunikasi digital, dan forensik multimedia. Kemudian, kompresi dan pengkodean data.

Dari berbagai episode perdebatan soal tudingan ijazah dan skripsi palsu ini, membuat Rismon Hasiholan Sianipar menjadi sosok idola baru bagi saya. Ada beberapa alasan mengapa saya mengidolakannya?

Selain karena tanggal lahir kami sama yakni 25 April, sejak lama saya ingin bisa seperti Rismon yakni menjadi manusia independen dan merdeka. Sebagai jurnalis independen dan merdeka.ini amat penting. Mahkota jurnalis itu adalah independensi.

Meski saya jurnalis berkualifikasi Wartawan Utama yang kemerdekaannya dijamin dan dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tapi di lapangan kemerdekaan itu amat sulit ditegakkan. Padahal independenai ini diperlukan oleh jurnalis untuk menjalankan fungsi kontrol sosialnya.

Kemerdekaan saya selaku jurnalis masih sering berbenturan dengan kontrak kerja sama media tempat saya berkerja dengan pemerintah lembaga atau instansi. Dimana berita benar-benar harus disaring sehingga mitra tak tersinggung dan dapa teguran atas nama kerja sama.

Mengandalkan adsense berdasarkan Peraturan Presiden tentang Publisher Right juga sulitnya bukan main. Bolak-balik kena tegur platform yang berujung blokir akun sehingga tak bisa dapat adsense lagi.

Saya memahami vokalnya Rismon Hasiholan Sianipar atas kasus-kasus yang dia kuliti karena dia merdeka secara finansial dari pemerintah. Dengan modal royalti lebih dari Rp5 miliar per tahun yang dia terima atas berbagai aplikasi yang dia patenkan di luar negeri, memang tak ada lagi yang dia takuti.

Media seharusnya memang sudah merdeka secara ekonomi. Tetapi Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Lampung di 2024 lalu terendah ketiga nasional.

Media harus pikir panjang memberitakan jalan rusak, sekolah bocor, guru jarang mengajar, dokter jarang ke puskesmas, kontraktor mainkan mutu proyek, hingga pejabat minta setoran atas berbagai proyek APBD. Semua itu masih mimpi.

Apalagi kini satu persatu media besar kini tumbang dan harus mem-PHK jurnalisnya. Segelintir jurnalis yang masih gigih memperjuangkan kemerdekaan itu kini harus tersisih okeh algoritma media sosial yang masih condong mencari sensasi. Tersisih oleh media yang mengandalkan katanya daripada faktanya.

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi manusia merdeka seperti Rismon Hasiholan Sianipar di Lampung, saya yakin jalan-jalan akan mulus. Guru-guru PNS ngeri bolos mengajar, para dokter akan datang tepat waktu melayani pasien di puskesmas, dan tak ada lagi pejabat yang kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK (***).

Salam.…

Amiruddin Sormin (Wartawan Utama)

Berikan Komentar

Anonymous


Mantabbb

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

651


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved