Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pemprov Lampung Inisiatif Perkuat Kemitraan Petani dan Industri Tapioka Hadapi Tekanan Harga Global
Lampungpro.co, 11-Oct-2025

Febri 313

Share

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Mulyadi Irsan | Lampungpro.co/Dok Kominfo

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Harga singkong dunia sedang tertekan, akibat anjloknya permintaan tapioka global yang berdampak langsung pada industri pengolahan dan petani di dalam negeri, termasuk di Lampung.

Sementara di tingkat dunia, permintaan tapioka menurun terutama di sektor kertas dan pangan.  Asosiasi Perdagangan Tapioka Thailand mencatat, harga ekspor (FOB Bangkok) turun dari kisaran US$568 perton diawal 2024 menjadi US$405–450 perton pada Agustus 2025). Penurunan itu menekan harga singkong petani Lampung.

Di Indonesia, harga singkong juga mengalami tekanan, di mana pada April 2025, harga di tingkat petani sempat turun hingga Rp1.000–1.100 perkilogram, bahkan dengan pemotongan kualitas (rafaksi) mencapai 40 persen.

Pemerintah pusat telah menetapkan harga dasar singkong sebesar Rp1.350/kg untuk melindungi petani, namun kebijakan ini belum sepenuhnya efektif karena fluktuasi pasar dan penyerapan industri yang melemah.

Permintaan tapioka global sendiri menurun terutama dari sektor kertas dan pangan, dua sektor yang selama ini menjadi pengguna terbesar pati singkong. Kondisi ini menyebabkan pabrik-pabrik besar di Asia, termasuk di Thailand dan Vietnam, mengurangi pembelian bahan baku.

Dampaknya, industri pengolahan tapioka di Indonesia juga mengalami perlambatan produksi dan kesulitan menyalurkan produknya ke pasar. Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengambil langkah strategis dengan memperkuat pola kemitraan antara petani dan industri tapioka.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan tata niaga singkong, melindungi petani, sekaligus menjaga daya saing industri pengolahan di tengah tekanan pasar global.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan, arahan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menekankan pentingnya kemitraan yang sehat antara petani dan industri pengolahan.

1 2 3

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved