Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Pengabdian di Pringsewu, Dosen Unila Ajarkan Kelompok Tani Olah Daun Pandan Wangi Jadi Teh Herbal Obati Diabetes
Lampungpro.co, 25-Jul-2024

Febri 172

Share

Dosen Unila Saat Pengabdian di Pringsewu | Lampungpro.co/Dok Unila

PRINGSEWU (Lampungpro.co): Tim dosen Universitas Lampung (Unila) dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Dusun Sinar Sari, Pekon Selapan, Pardasuka, Pringsewu.

PKM tersebut, merupakan wujud implementasi tri darma perguruan tinggi yang melibatkan mitra pengabdian, dalam hal ini Kelompok Tani Jaya Lestari.

Ketua Pengabdi Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Unila, Zulpakor Oktoba mengatakan, peningkatan kapasitas Kelompok Tani Jaya Lestari Pekon Selapan dilakukan dengan memberikan edukasi serta penyuluhan kepada anggota dan kadernya.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), sebagai produk teh herbal yang kaya anti oksidan dan bermanfaat untuk penderita diabetes," kata Zulpakor Oktoba, Kamis (25/7/2024).

Tim dosen pengabdi PKM Skema Unggulan tahun 2024 lainnya yaitu Afriyani, M.Farm., dari Jurusan Farmasi FK, Amanda Putra Seta, S.SP., M.P., dari Jurusan Agribisnis FP, dan Syaharani Noer Fathia, S.E., M.Ak., dari Jurusan Akuntansi FEB Unila.

Mereka dibantu tim mahasiswa prodi S1 Farmasi yakni Tsania Zahra Taslima, Savira Rahmadanti, Nanda Apri Sani, Putri Adilla, Dina Novriana, Annisa Salshabila, Elza Desma Aulia, Nurrahmi Putri Zaidani, dan Hanif Hibatullah.

Menurut Zulpakor Oktoba, daun pandan wangi memiliki kandungan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi stres, melindungi tubuh dari penyakit kronis, meredakan peradangan, dan melindungi dari kerusakan oksidatif yang menyebabkan penuaan dini.

Inovasi pembuatan teh herbal, dilakukan dengan cara memanfaatkan daun pandan wangi dicampur dengan gula alami dari daun stevia (Stevia rebaudiana) yang aman untuk penderita diabetes, serta daun rosemary (Salvia rosmarinus).

"Selama ini, daun pandan wangi hanya dikenal sebagai penambah cita rasa makanan dan belum optimal dalam pemanfaatannya, hanya sebatas digunakan sebagai pewarna kue dan pengaroma minuman," ujar Zulpakor Oktoba.

Padahal daun pandan wangi diketahui mengandung senyawa fenolik sebagai anti oksidan yang dapat menghambat aktivitas radikal bebas pada tubuh manusia dan dimanfaatkan sebagai minuman untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Selain memberi edukasi terkait pemanfaatan daun pandan wangi sebagai produk teh herbal Parovia, Tim PKM Dosen Unila juga mempraktikkan simulasi proses pengolahan simplisia daun pandan wangi kering.

Praktek dimulai dari perlakuan pencucian, pemotongan, pengeringan, sortasi pemilahan daun pandan kering yang laik untuk dijadikan teh, hingga tahap penghalusan dan pencampuran dengan rosemary dan stevia.

Praktek dipandu dosen tim pengabdi Afriyani, M.Farm., hingga proses pengemasan menjadi produk teh herbal siap dinikmati dan dijual dengan didaftarkan sebagai unggulan P-IRT.

Tahapan proses pemasaran produk teh herbal juga disosialisasikan dalam kegiatan PKM ini oleh dosen jurusan Agribisnis Unila Amanda Putra Seta, S.SP., M.P yang menjelaskan secara gamblang alur proses dan strategi pemasaran produk melalui dunia maya.

Kedatangan Tim PKM Unila sangat dinanti dan disambut antusias oleh kelompok tani. Melalui PKM dengan metode penyuluhan atau edukasi, masyarakat bisa mendapatkan wawasan pengetahuan baru terkait potensi tanaman di lingkungan sekitar.

Tak hanya itu, keterampilan baru dalam pengelolaan dan pengolahan produk, serta peluangnya untuk dimanfaatkan juga diperoleh, yang semuanya dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi desa maupun keluarga kelompok tani.

"Inilah tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, kami ingin memastikan kapasitas masyarakat dan kesejahteraan meningkat, melalui pemberdayaan potensi daun pandan wangi yaitu pelatihan pembuatan produk teh Parovia, minuman teh herbal dari campuran daun pandan wangi, daun stevia, dan rosemary," ungkap Zulpakor.

Zulpakor berharap, kedepannya agar masyarakat Kelompok Tani Jaya Lestari Pekon Selapan dapat benar-benar mengaplikasikan hasil sosialisasi tersebut, untuk membuat produk unggulan desa seperti halnya menciptakan sesuatu yang betul-betul bisa diterapkan dan diproduksi.

PKM unggulan Unila yang menghasilkan produk dengan pemanfaatan tanaman di pekarangan sekitar warga membuktikan, Unila tidak hanya menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi bermanfaat bagi masyarakat. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Lampung Dipimpin Mirza-Jihan: Selamat Bertugas, "Mulai dari...

Dukungan dan legacy yang besar, juga mengandung makna tanggung...

25036


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved