Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

PKK Bandar Lampung Pelajari Olah Sampah Organik Rumah Tangga ke Sentul Bogor
Lampungpro.co, 24-Nov-2019

Amiruddin Sormin 1863

Share

Ketua TP PKK Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana Herman HN (tengah) bersama peserta pelatihan, di Sentul, Bogor, Minggu (24/11/2019). LAMPUNGPRO.CO

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana Herman HN bersama 25 kader mengikuti pelatihan olah sampah organik rumah tangga ke PT Maggot Indonesia Lestari, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Mingggu (24/11/2019). Lewat pelatihan ini, PKK Bandar Lampung mengajak para kader mengolah sampah organik menjadi komoditas berharga.

"Kunci keberhasilan penanganan sampah organik itu dimulai dari kaum ibu dengan memilah sampah sejak di rumah tangga. Sekarang sudah banyak dikembangkan budidaya ulat maggot sebagai solusi mengatasi sampah organik, sekaligus bisa menghasilkan ulat sebagai sumber protein untuk budidaya ikan dan ayam," kata Eva Dwiana yang langsung memimpin dan terlibat dalam pelatihan itu.

Solusi ini, menurut Eva, merupakan yang termudah dan termurah, sekaligus bisa dijadikan tambahan penghasilan bagi anggota PKK. Hasil budidaya ulat maggot ini bakal dijadikan pakan ternak lele dan ayam sebagai tambahan penghasilan bagi anggota PKK. "Jadi, ibu-ibu PKK tetap bisa di rumah membantu penghasilan suami sekaligus mengatasi sampah organik rumah tangga," kata Eva yang juga anggota DPRD Provinsi Lampung itu.

Dalam skala besar, kata Bunda Eva, sapaan akrabnya, pengolahan sampah organik perkotaan dengan ulat maggot juga menjadi salah satu solusi mengatasi produksi sampah organik yang selama ini dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Telukbetung Barat. Menurut Eva, langkah awal PKK ini, lebih menitikberatkan pada edukasi memilah sampah dimulai dari rumah tangga.

"Para kader PKK ini diharapkan jadi ujung tombak pemilahan sampah. Setelah itu, baru nanti kita rancang bagaimana dalam skala besar mengatasi sampah organik dari restoran, rumah makan, hotel, rumah sakit, dan pasar. Banyak negara menjadikan budidaya ulat maggot ini sebagai solusi dan Bandar Lampung akan menjadi pelopor dalam menangani sampah organik ini," kata Eva yang juga istri Walikota Bandar Lampung itu.

Kepada peserta pelatihan, Direktur Utama PT Maggot Indonesia Lestari, Markus Susanto, mengatakan pengolahan sampah organik ini menggunakan metode biokonversi BSF. "Ujung tombaknya memang ibu-ibu dengan memilah sampah dari sumbernya. Salah satu kendala olah sampah organik ini karena masih banyak bercampur dengan sampah nonorganik," kata Markus Susanto.

Menurut Markus, ulat maggot merupakan mampu mengubah ribuan ton sampah menjadi protein dan pupuk. Ulat ini dapat menjadi pakan ikan dan kini menjadi salah satu komoditas ekspor yang banyak diminati negara-negara Eropa. "Olah sampah organik sistem ini bisa dibuat skala kecil hingga besar. Di Ghuangzou, China, bahkan dibuat skala besar yang mampu menghabiskan sampah organik dalam jumlah ribuan ton per hari," kata Markus. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

301


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved