Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan Rakyat Masih Getarkan Hatimu, Kawan?
Lampungpro.co, 25-Jun-2025

Amiruddin Sormin 18721

Share

Amiruddin Sormin. LAMPUNGPRO.CO

Tabik puuunnn…

Seratus hari sudah berlalu sejak gubernur dan para kepala daerah baru di 15 kabupaten dan kota di Lampung resmi dilantik pada 20 Februari 2025. Ada yang saya kenal sejak sama-sama meniti karir dari bawah, ada yang hanya berjumpa sesekali dalam ruang kerja atau forum redaksi, dan ada juga yang saya kenal dari nama yang sering saya edit beritanya di media.

Namun siapa pun mereka, saya yakin mereka adalah manusia-manusia pilihan—among the equals—yang dipercaya rakyat dan negara untuk memikul tanggung jawab besar: memperbaiki hidup rakyat yang telah terlalu lama menggantung harapan di langit janji-janji politik.

Seragam, pangkat, atribut, fasilitas, dan anggaran negara kini menyertai setiap langkah mereka. Tapi semua itu bukanlah tujuan, hanya sarana. Tujuan akhirnya satu: sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pertanyaannya kini: setelah kursi empuk dan ruang kerja ber-AC itu menjadi tempat berkantormu, apakah keluhan rakyat masih mampu mengetuk pintu nuranimu seperti dulu saat kampanye? Saat kau turun ke desa-desa dengan sandal jepit dan secarik visi yang kau tulis sendiri dengan tangan dan keyakinan.

Apakah derita warga yang harus menunggu ambulans berjam-jam karena akses jalan rusak masih menggugahmu seperti dulu saat belum ada ajudan yang menyiapkan semua agenda harianmu? Apakah keluh kesah petani yang menjerit karena pupuk langka dan harga anjlok masih kau dengar di sela rapat panjang soal belanja modal?

Apakah wajah-wajah muram buruh harian yang tak berani mengeluh karena takut kehilangan kerja masih kau ingat saat kau tandatangani surat pengadaan proyek bernilai miliaran?

Kami tidak menuntut semua janji harus lunas dalam seratus hari. Rakyat pun tahu, membangun daerah tak bisa dengan sulap. Tapi dalam seratus hari ini, rakyat berhak melihat niatmu.

Apakah anggaranmu sudah condong ke rakyat atau masih habis di perjalanan dinas? Apakah jalan diperbaiki lebih dulu atau justru gedung kantor yang dipercantik?

Apakah laporan kegiatanmu lebih banyak untuk media sosial, atau benar-benar kegiatan yang dirasakan warga di dusun dan gang-gang kota?

Kawan, rakyat tak butuh pemimpin sempurna. Tapi mereka mendambakan pemimpin yang mau mendengar. Yang rela membuka ruang pengaduan meski itu menyakitkan.

Yang turun ke pasar tanpa seremoni. Yang hadir ke sekolah rusak tanpa kamera. Yang duduk bersimpuh di samping petani, bukan hanya duduk di panggung kehormatan.

Rakyatmu hanya ingin tahu satu hal: masihkah mereka menjadi prioritasmu setelah kau menjabat Masihkah suara tangis di desa-desa terpencil menjadi alarm hatimu?

Masihkah kau tergugah saat mendengar ibu-ibu antre air bersih di kampung yang dulu menjadi tempatmu minta suara?

Kami tak ingin membebani, kami hanya ingin mengingatkan. Karena kalian bukan sekadar pejabat, kalian adalah harapan. Dalam setahun ke depan, rakyat akan menilai bukan dari pidatomu.Tapi dari jalan yang mereka lewati, dari harga yang mereka bayar di pasar, dan dari anak-anak yang bisa sekolah atau tidak.

Jika semua fasilitas dan kehormatan itu tak lagi menggetarkan hatimu saat mendengar keluhan rakyat, maka mungkin jabatan itu telah menjauhkanmu dari tujuan.

Tapi kami tetap percaya. Bahwa kalian masih punya nyali, punya empati, dan punya tekad untuk menepati janji. Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu membuatmu berdiri di tempatmu sekarang. (***)

Salam,

#

Amiruddin Sormin Wartawan Utama

Berikan Komentar

Anonymous


Jangan merubah agenda karena puja puji dan tawa

Kopi Pahit

Artikel Lainnya

Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved