Melihat penampilan Timnas Perancis di ajang Piala Dunia Rusia 2018, layaknya menonton Africa Selection. Tim Ayam Jantan besutan Didier Deschamps ini berisi 78% keturunan imigran Afrika dan tercatat paling banyak memainkan kaum imigran di Piala Dunia 2018. Di posisi kedua, Timnas Belgia tercatat memiliki skuad imigran terbanyak yakni 47,8%.
Melihat komposisi inilah yang membuat saya sejak fase grup menjagokan Perancis bakal mengulang sukses sebagai juara dunia. Pasalnya, saat merebut tropi Piala Dunia 1998, komposisi Les Blues yang saat itu ditangani Jacquet Aime, juga banyak diisi para talenta kaum imigran.
Dalam persoalan kompisisi pemain imigran, visi Jacquet Aime dan Didier Deschamps sama dalam membangun skuad. Era kejayaan kaum imigran di Timnas Perancis era Zinédine Yazid Zidane yang berdarah Aljazair, tampaknya menggoda Didier Deschamps untuk kembali lebih banyak memberi kesempatan kaum imigran berseragam Les Blues.
Mengutip data National Geographic, Timnas Perancis yang berlaga di Piala Dunia 2018, diisi tujuh pemain Tunisia, 12 Senegal, dan 13 Maroko. Mereka ini lahir di Perancis sebagai warisan kolonialisme Perancis di Afrika dan gelombang imigrasi yang besar ke negara tersebut.
Bagi saya, jika pada final Piala Dunia, Minggu (15/7/2018), Perancis menang atas Kroasia, itulah adalah kemenangan kaum imigran. Sekaligus membuktikan, warga jajahan bisa lebih baik dari penjajahnya.
Bagaimana dengan Indonesia yang juga dijajah 3,5 abad oleh salah satu raksasa sepakbola Eropa, Belanda? Tampaknya kita harus melupakan itu, karena satu-satunya prestasi Belanda mengangkat talenta sepak bola jajahannya yakni pada Piala Dunia 1938 di Perancis, saat bernama Dutch East Indies (Hindia Belanda).
Sebenarnya, Indonesia tidak kekurangan 'the power of black' seperti Perancis. Lusinan talenta muda dari provinsi Mutiara Hitam, Papua, tak kalah power. Masalah sepak bola Indonesia bukan dari talenta, tapi kompetensi berjenjang yang belum merata.
Euforia politik masih lebih mendominasi daripada gegap gempita supoter di stadion. Dana masih lebih banyak disedot peristiwa politik, ketimbang membangun stadion dan membina talenta muda. Sepanjang kompetisi politik masih dominan di negeri ini, jangan pernah berharap Indonesia Raya berkumandang di ajang Piala Dunia.
Tabik puunnn...
Amiruddin Sormin
Wartawan Utama
Berikan Komentar
Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...
959
Olahraga
12703
Bandar Lampung
5889
Pendidikan
3659
Bandar Lampung
3629
144
18-May-2025
149
18-May-2025
278
18-May-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia